SOLOPOS.COM - Siswa menumpang gerobak sapi saat kunjungan eduwisata di Dukuh Karangkendal, Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Klaten, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Warga Bengking)

Solopos.com, KLATEN–Warga Dukuh Karangkendal, Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Klaten, mengembangkan agro eduwisata. Wisata tersebut mengolaborasikan antara pertanian, peternakan, dan pengolahan hasil pertanian.

Agro eduwisata itu diinisiasi petani muda setempat bernama Muhammad Wiji Supriyanto, 36, yang menggandeng Kelompok Tani Sarana Makmur. Dalam sebulan, eduwisata itu menerima kunjungan ratusan orang terutama dari rombongan sekolah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Muhammad Wiji Supriyanto yang akrab disapa Supri menjelaskan agro eduwisata itu ditawarkan dalam paket kunjungan. Harganya terjangkau hanya kisaran belasan ribu rupiah. Paket itu termasuk oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Baca Juga: Kisah Petani Muda Klaten Hasilkan Cuan lewat Tumpang Sari dan Klanceng

Paket kunjungan meliputi budi daya pertanian seperti sayuran, cabai, kelengkeng, dan hortikultura lainnya yang dikembangkan secara semi organik. Selain itu ada edukasi terkait budi daya lanceng yang terkenal dengan kualitas madunya.

Pada paket itu juga ada kunjungan ke UMKM produksi tortila yang mengolah hasil pertanian berupa jagung. “Peserta mendapatkan oleh-oleh,” kata Supri saat berbincang dengan Solopos.com pekan lalu.

Ada daya tarik lainnya yakni wisata nunggang sapi. Pengunjung bisa menambah paket kunjungan dengan tambahan biaya. Pengunjung bisa menikmati keliling kampung serta lahan pertanian menunggang sapi atau menunggang gerobak sapi. Sebagai informasi, Bengking menjadi salah satu pusat peternakan sapi di wilayah Jatinom.

Baca Juga: Bisnis Tanaman Hias Afip Klaten, dulu di Ruang Tamu Kini Green House

Selain paket eduwisata, warga mengembangkan agrowisata petik buah kelengkeng. Pengunjung bisa terlebih dahulu reservasi dan wisata petik buah kelengkeng dibuka saban akhir pekan. Oleh pengurus bakal dicarikan kebun kelengkeng yang siap petik.

Beberapa tahun terakhir petani di Bengking menanam pohon kelengkeng. Lebih dari 1.000 pohon kelengkeng ditanam di desa tersebut. Ada rekayasa teknologi yang dilakukan agar kelengkeng bisa dipanen tanpa mengenal musim. Pengunjung bisa memetik sendiri kelengkeng dari kebun yang siap panen.

“Untuk sementara waktu harus konfirmasi sebelumnya untuk memastikan stok yang siap dipetik. Konfirmasi bisa dilakukan lewat Facebook atau IG [@putramerapitani],” kata Supri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya