SOLOPOS.COM - Ilustrasi Benih Kedelai (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Subsidi benih kedelai bagi Petani Sekolah Lapang Pengolahan Tanaman Terpadu (SLPTT) di Kabupaten Sragen dibatalkan oleh Kementerian Pertanian. Pembatalan dilakukan beberapa waktu lalu berdasarkan hasil rapat di Semarang.

Ilustrasi Benih Kedelai (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Benih Kedelai (Dok/JIBI/Solopos)

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Produksi Padi Palawija dan Pelindungan Tanam (Pertan), Dinas Pertanian Sragen, Padiyono, mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen, Djoko Purwanto, Senin (2/9/2013), pembatalan dilakukan karena lahan pertanian di Sragen dinilai sebagai lahan pemantapan, sehingga tak cocok jika ditanami kedelai. Padahal, hingga pertengahan tahun ini, beredar kabar bahwa Sragen memperoleh subsidi benih kedelai untuk lahan seluas dua ribu hektare dan dialokasikan untuk wilayah pertanian di Gondang, Sambirejo dan Kedawung.

Menurut Padiyono, sejumlah kelompok tani sudah mendapatkan sosialisasi mengenai pemberian subsidi benih tersebut. Namun pada saat musim tanam, yaitu pertengahan tahun ini, mereka tak kunjung mendapatkan benih bersubsidi karena menunggu peraturan Menteri Pertanian (Mentan) mengenai Harga Eceran tertinggi (HET) kedelai. Hal itu mengakibatkan para petani menanam kedelai dengan membeli benih dengan harga normal.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu ketua kelompok tani di Sragen, Sabar. Saat ditemui beberapa waktu lalu, ia mengatakan kelompok taninya memperoleh bantuan subsidi benih kedelai hingga beberapa kuintal. Namun, bantuan tersebut belum bisa disalurkan. Akibatnya, ia membeli benih dengan harga normal dan berharap bisa mendapatkan pengganti berupa benih bersubsidi sesuai jatah yang ditetapkan jika peraturan Mentan telah turun. “Nanti ya pasti mendapatkan penggantinya Mbak,” katanya.

Padiyono mengatakan pihaknya memang belum menyosialisasikan pembatalan pemberian subsidi ini kepada para kelompok tani yang mendapatkan jatah bantuan benih. Namun, sesegera mungkin ia bakal menyosialisasikan hal tersebut lewat petugas penyuluh lapangan (PPL) di Sragen.

Lebih lanjut, Padiyono, menjelaskan meski pemberian subsidi benih kedelai dibatalkan, pemberian benih padi dan jagung tetap berjalan lancar. Tahun ini Sragen menerima bantuan subsidi benih padi di lahan seluas 15.000 hektare, meningkat 5.000 hektare dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, untuk bantuan benih jagung, belum bisa sepenuhnya direalisasikan karena varietas benih yang ditawarkan tak sesuai dengan keinginan petani.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya