Soloraya
Jumat, 8 Juli 2022 - 15:31 WIB

Benteng Kartasura Dijebol Lagi oleh Warga: Ini Kata Bupati Sukoharjo

R Bony Eko Wicaksono  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengunjungi lokasi benteng kuno yang dijebol warga di Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Jumat (8/7/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mendatangi lokasi benteng keraton kuno yang dijebol warga di Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jumat (8/7/2022), pada pukul 13.00 WIB.

Didampingi forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Kartasura dan pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Etik mengelilingi kompleks rumah kuno sebelum bergeser ke benteng yang dijebol warga.

Advertisement

Bupati mengaku prihatin atas kasus penjebolan benteng yang kembali terulang di Kartasura. Belum lama ini, Benteng Baluwarti di Kampung Krapyak Kulon, Kelurahan/Kecamatan Kartasura dijebol oleh pemilik lahan pada April.

Penjebolan benteng berusia ratusan tahun itu juga menggunakan alat berat. “Sakbodo-bodone uwong mesti ngerti, mesti paham kalau ini benteng bekas keraton. Harusnya tanya-tanya dulu, koordinasi dengan ketua RT dan pemerintah desa sebelum menjebol benteng,” kata dia, Jumat.

Bupati menyampaikan perwakilan Disdikbud Sukoharjo telah bertemu langsung dengan pemilik lahan pada akhir pekan lalu. Mereka menyampaikan benteng bata kuno itu telah didaftarkan sebagai objek diduga cagar budaya kepada tim ahli cagar budaya.

Advertisement

Baca juga: Miris! Selama 4 Bulan, Benteng Keraton Kartasura 2 Kali Dijebol Warga

Sebenarnya, tim ahli cagar budaya hendak melakukan pengkajian secara mendalam terhadap bangunan benteng kuno. Sayangnya, benteng kuno itu telah dijebol oleh pemilik lahan.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Siti Laela, mengatakan saat bertemu dengan pemilik lahan, kondisi benteng masih utuh. Saat itu, pemilik lahan tak bercerita hendak menjebol benteng kuno tersebut.

Advertisement

“Saya bertemu langsung dengan Pak Sudino, pemilik lahan pada pekan lalu. Pemilik lahan sudah berganti tiga kali. Saya sampaikan informasi mengenai pendaftaran sebagai objek diduga cagar budaya melalui sistem registrasi nasional,” ujar dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif