Soloraya
Jumat, 4 Mei 2012 - 16:47 WIB

BENTROK ORMAS VS WARGA: Demi Pengamanan Lingkungan, Lelah pun Tak Dirasa

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jumat (4/5/2012) sekitar pukul 10.00 WIB, Eko Widi, 52, petugas Linmas Kelurahan Gandekan, Jebres, Solo, duduk-duduk santai bersama beberapa rekannya di halaman kantor kelurahan setempat.

Sebatang rokok filter menjadi sedikit obat bagi rasa kantuk yang mendera. Sesekali bercanda dengan rekan petugas Linmas dan aparat kepolisian juga TNI mampu membuat bapak dua anak ini terus terjaga. Maklum sejak Kamis (3/5/2012) pagi, Eko belum putus tugas mengamankan lingkungan kelurahan. Apalagi kemudian muncul insiden bentrok sejumlah anggota Ormas dengan warga.

Advertisement

Eko hanya sempat meluangkan waktu sejenak pulang rumah untuk mandi dan berganti pakaian serta sekadar menyapa anak-anaknya. Tak ada lagi waktu disisakan olehnya untuk merebahkan diri beristirahat. Selama bertugas Eko bersama petugas kepolisian, berkeliling kampung mengimbau masyarakat tenang dan tidak terpancing provokasi pihak-pihak yang ingin terjadi kerusuhan.

“Paling-paling hanya satu hingga dua jam saya ketemu anak di rumah. Saya sejak Kamis pagi hingga sekarang waktu saya habis di kantor kelurahan dan berkeliling kampung. Bukan apa-apa, panggilan hati saja untuk bersama teman-teman mengamankan lingkungan,” akunya.

Belasan tahun bertugas sebagai Linmas membuat Eko sadar betul, kerja kerasnya dua hari terakhir sebatas suka rela. Tidak ada uang lembur atau tambahan belanja yang bakal dia peroleh. Baginya dan petugas Linmas lain hal itu tidak jadi soal. Lurah Gandekan, Slamet Handayani mengakui mengerahkan 60 persen kekuatan Linmas kelurahan dari total personel 52 orang, sejak Kamis siang. Petugas Linmas dikerahkan sebatas membackup tugas aparat kepolisian. Dia berharap situasi panas yang berlangsung dua hari terakhir segera rampung.

Advertisement

Situasi panas benar-benar telah menguras tenaga dan psikis warga utamanya kaum perempuan dan anak-anak. “Isu korban meninggal sempat membuat kami kerepotan karena membuat situasi panas. Warga merasa terusik ketenangannya dengan peristiwa ini. Mudah-mudahan segera selesai. Warga saya imbau tenang jangan terpancing provokasi,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif