SOLOPOS.COM - Mediasi dua pihak yang terlibat pembakaran Motor buntut Kericuhan suporter digelar di Mapolsek Kartasura, Sukoharjo, Senin (18/9/2023). (Istimewa/Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kericuhan suporter Persis Solo vs PSIS Semarang tidak hanya terjadi di dalam Stadion Manahan, tetapi juga meluas hingga ke luar arena. Aksi anarkis suporter Semarang yang diduga masuk ke Stadion Manahan tanpa izin berujung pada pembakaran sepeda motor milik warga di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Kericuhan tersebut terjadi pada Sabtu (16/9/2023) seusai laga pekan ke-12 Liga 1. Persis Solo berhasil mengalahkan PSIS Semarang dengan skor 2-0.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam pertandingan tersebut, suporter Semarang diduga bisa masuk ke stadion padahal sesuai aturan mereka belum diizinkan menyaksikan laga di dalam. Hal ini memicu kericuhan antara suporter Persis Solo dan suporter Semarang di dalam stadion.

Kericuhan tersebut tidak hanya berhenti di dalam stadion. Rombongan suporter Semarang yang diduga terlibat kericuhan juga terlibat kericuhan dengan warga di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Dalam perjalanan pulang seusai pertandingan, satu unit motor milik warga dibakar massa. Pembakaran itu dilakukan di kawasan barat Tugu Bundaran Kartasura. Akibat kejadian itu Polsek Kartasura sempat memeriksa sejumlah orang dari oknum suporter Semarang. Hal tersebut dilakukan untuk mencari pelaku pembakaran dan motifnya.

Permasalahan tersebut usai dengan adanya penandatanganan surat pernyataan dari suporter Persis Solo dan PSIS Semarang. Mediasi difasilitasi Polres Sukoharjo di Mapolsek Kartasura, Senin (18/9/2023).

“Dengan mediasi yang kami lakukan ini, kedua belah pihak telah sepakat bersedia bertanggung jawab atas kejadian pembakaran motor usai laga Persis Solo vs PSIS Semarang kemarin,” ungkap Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit melalui Wakapolres Kompol Ismanto dalam siaran pers tertulis yang diterima Solopos.com, Selasa (19/9/2023).

Dalam mediasi tersebut suporter Semarang juga menyerahkan sepeda motor Honda Revo X baru kepada korban yang motornya dibakar. Ada juga pemberian tali asih berupa uang dari donasi kedua suporter kepada korban yang turut hadir dalam mediasi di Mapolsek Kartasura itu.

Ismanto menegaskan bahwa kedua belah pihak telah meminta maaf kepada masyarakat atas insiden tersebut. Mereka juga telah berkomitmen untuk menjadikan suporter yang damai dan lebih baik lagi.

Kericuhan suporter Persis Solo vs PSIS Semarang ini merupakan kejadian yang sangat disayangkan. Aksi anarkis suporter Semarang yang diduga masuk ke stadion tanpa izin telah merusak citra sepak bola Indonesia.

Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi semua pihak terkait pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban dalam pertandingan sepak bola. Suporter diharapkan dapat mendukung tim kesayangannya dengan cara yang positif dan tidak anarkis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya