SOLOPOS.COM - Pelajar menggunakan layanan Batik Solo Trans dari Terminal Palur, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, menuju Kota Solo, Rabu (13/3/2024) pagi. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Pelajar menghemat biaya transportasi dengan menggunakan layanan Batik Solo Trans (BST). Butuh komitmen antarkepala daerah dalam pengembangan sistem transportasi umum untuk mendukung Kota Solo menjadi pusat kegiatan nasional (PSN) 2025-2045.

Salah satu siswi kelas XII SMAN 3 Solo, Amabel Puan Raya, biasa setiap berangkat sekolah dengan diantar bapaknya dari Desa Jaten, Kecamatan Jaten, Karanganyar menuju Terminal Palur.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kemudian Amabel menggunakan layanan BST koridor I rute Terminal Palur-Halte Bandara Adi Soemarmo. Amabel naik BST dari Terminal Palur menuju sekolahnya berjarak 4,9 kilometer di SMAN 3 Solo, rute itu dilintasi koridor I BST.

Amabel membayar melalui kartu elektronik atau e-money dengan cara menempelkan kartu elektronik atau e-money ke perangkat tap on bus (TOB) yang terpasang di dashboard BST. Saldo kartu elektronik Amabel berkurang Rp2.000. Pelajar mendapatkan tarif khusus Rp2.000.

Tarif khusus BST berlaku bagi pelajar, mahasiswa, penumpang lansia, dan penumpang berkebutuhan khusus. Sedangkan penumpang umum membayar Rp3.700 sekali perjalanan. Amabel turun di Halte Jebres 1, halte BST terdekat menuju SMAN 3 Solo.

Rutinitas menggunakan BST untuk pergi-pulang sekolah telah dilakukan Amabel sejak satu tahun terakhir atau mulai kelas XI. Waktu itu, Amabel mendapatkan informasi adanya layanan BST dengan tarif khusus dari teman sebayanya.

Sebelumnya, Amabel menggunakan layanan ojek online untuk pergi pulang sekolah. Tarif ojek online dari Desa Jaten menuju SMAN 3 Solo maupun sebaliknya mencapai Rp25.000. Biaya transportasi Amabel dalam sehari bisa mencapai Rp50.000. Kini cukup dengan Rp4.000 dengan layanan BST.

“BST cukup membantu untuk mengurangi biaya transportasi pelajar terutama ongkos pulang pergi. Beberapa teman saya pengguna BST, mempermudah mengakses tempat-tempat di Solo dengan tidak mengeluarkan biaya untuk ojek online,” jelas dia ditemui Solopos.com, Sabtu (9/3/2024).

Selain ke sekolah, Amabel kerap menggunakan BST untuk melakukan aktivitas di luar sekolah saat akhir pekan, misalkan ke mal. Layanan BST yang sudah terintegrasi memudahkan Amabel mengakses sejumlah lokasi di Kota Solo dengan sekali transaksi meskipun berganti-ganti armada BST maupun feeder BST.

Layanan BST yang diluncurkan 2020 itu telah menjangkau sejumlah wilayah sekitar Kota Solo seperti wilayah Kecamatan Jaten, Kecamatan Colomadu, Karanganyar; Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Grogol, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo; dan Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Namun, belum semua wilayah kecamatan tersebut dijangkau layanan BST. Contohnya Desa Jaten yang merupakan alamat rumah Amabel. Wilayah Kecamatan Jaten yang mendapatkan akses BST hanya sampai di Terminal Palur.

Terminal Palur menjadi lokasi pemberhentian BST terakhir di Kecamatan Jaten. Rumah Amabel dengan Terminal Palur berjarak 3,3 Km. Padahal, rumah Amabel merupakan jalur utama Solo-Kabupaten Karanganyar. Sejumlah pelajar di sekitar Solo bersekolah di Kota Solo.

Menurut Amabel, penting untuk mendorong warga terbiasa menggunakan layanan transportasi umum sejak usia anak-anak. Lebih-lebih Kota Solo telah ditetapkan menjadi PSN pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

“Menurut saya penting banget mengenalkan layanan transportasi umum kepada pelajar. Pada 2045 generasi muda akan duduk di kursi pemerintahan. Saya harapkan ada sosialisasi lanjutan dari Dinas Perhubungan [Dishub] Kota Solo untuk anak-anak sekolah,” jelas Amabel yang juga sebagai pengurus Forum Anak Solo.

Amabel mengatakan SMAN 3 Solo belum mendapatkan sosialisasi terkait layanan BST sejauh ini. Para pelajar yang tidak bisa mengendarai sepeda motor seperti Amabel akan tertarik beralih menggunakan BST.

Selain itu, lanjut dia, SMAN 3 Solo punya aturan peserta didik yang telah memiliki surat izin mengemudi saja yang bisa mengendarai kendaraan pribadi ke sekolah. Dishub Kota Solo juga perlu memanfaatkan media sosial. Konten BST melalui media sosial lebih mudah dipahami gen z.

Sementara itu, siswi kelas X Jurusan Broadcast SMKN 8 Solo, Wening Tri Kusuma, menggunakan Angkutan Kota (Angkot) Kabupaten Karanganyar menuju Terminal Palur dengan biaya Rp3.000. Kemudian menggunakan BST dari Terminal Palur ke halte terdekat di SMKN 8 Solo dengan tarif Rp2.000.

Anak ketiga dari empat bersaudara tersebut mendapatkan uang saku Rp15.000/hari. Uang sakunya habis untuk biaya transportasi pergi pulang Karanganyar-SMKN 8 Solo. Dia berharap ada layanan yang terintegrasi di Karanganyar dengan BST supaya lebih hemat.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menjalankan layanan angkutan massal perkotaan berbasis jalan dengan skema pembelian layanan atau Buy The Service dengan nama Teman Bus di 10 Kota.

Hasil survei Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub yang dirilis, Jumat (23/2/2024), menjelaskan Teman Bus berkontribusi pada penghematan biaya transportasi masyarakat, Jumat (23/2/2024). Mayoritas masyarakat merasakan adanya penghematan biaya transportasi per bulan sebesar 30 hingga 70 %.

Selain itu, tingkat shifting pelanggan Teman Bus yang sebelumnya sebagai pengguna sepeda motor, yaitu sebanyak 72%. Peningkatan jumlah masyarakat yang beralih dari sepeda motor ke Teman Bus pada 2023 dari tahun sebelumnya sebesar 61%.

Sedangkan tingkat shifting pengguna Teman Bus dari kendaraan roda empat meningkat yang sebelumnya 5% pada tahun 2022 menjadi 23% pada 2023. Teman Bus telah melayani penumpang sebanyak 72.138.046 orang dengan rata-rata penumpang harian yaitu sebanyak 70.496 orang pada 2020 hingga 2023.

Direktur Angkutan Jalan, Suharto, melalui laman resmi Kemenhub, mengatakan keberlanjutan layanan buy the service sesuai dengan amanat Undang-Undang No/22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal 139 menjelaskan pemerintah wajib menjamin tersedianya angkutan umum.

Terpisah, Dosen Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Budi Yulianto, mengatakan komitmen pengembangan sistem transportasi Pemkot Solo sudah baik.

Komitmen itu mulai dijalankan 2009 atau era Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi). Pemkot Solo membuka koridor I BST, revitalisasi 19 perusahaan otobus menjadi satu konsorsium, dan dua koperasi angkot.

“Hanya implementasi angkutan umum BST belum maksimal karena belum ada upaya transportation demand management yang tegas. Contohnya anak-anak sekolah, UNS Solo, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Pemkot Solo mewajibkan aparatur sipil negara menggunakan angkutan umum. Ini PR Pemkot Solo,” jelas dia dihubungi Solopos.com.

Menurut dia, masih banyak pelajar menggunakan kendaraan pribadi meskipun ada larangan, misalkan tersedia fasilitas parkir di sekitar sekolah. Fenomena itu dinilai miris karena Pemkot Solo sudah membangun layanan BST.

“Alibi beberapa anak sekolah dan orang tua, BST tak menyentuh rumah mereka. Ini jadi PR bersama, harus ada perencanaan menyeluruh. Salah satu yang menjadi bumerang kabupaten di Soloraya sangat lemah komitmen dari bupati, cara berpikirnya ngapain ngurus kayak gitu,” papar dia.

Budi mengatakan Pemkot Solo sudah memberikan pancingan dengan layanan BST rute Pasar Bekonang, Kecamatan Mojolaban, dan Grogol agar Pemerintah Kabupaten sekitar untuk melakukan revitalisasi transportasi umum. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menginisiasi BRT Trans Jateng rute Solo-Sumberlawang dan Solo-Wonogiri.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Pemerintah Jerman telah menawarkan Green Infrastructure Initiative (GII) atau prakarsa infrastruktur hijau.

GII menyediakan fasilitas Kerja sama Keuangan (KK) selama lima tahun dengan nilai mencapai EUR2,5 miliar untuk mendukung proyek infrastruktur yang relevan dengan lingkungan dan/atau iklim melalui pinjaman bersubsidi dan pinjaman promosi yang disalurkan melalui Bank Pembangunan Jerman (KfW).

Investasi GII berupaya mempromosikan infrastruktur hijau di Indonesia dalam tiga sektor tematik, yaitu pengelolaan sampah padat, pengelolaan air dan limbah cair, dan angkutan umum perkotaan. Namun, Soloraya belum memiliki sustainable urban design sebagai salah satu syaratnya.

“Kalau itu berjalan, Soloraya akan terbentuk. Tapi intinya angkutan umum massal adalah komitmen aspirasi politik bupati dan wali kota. Kalau mereka tidak mau ya sudah, angkutan umum bukan hal yang menarik bagi masyarakat, biasanya kesehatan gratis, sembako gratis, lebih menarik,” papar Budi.



Selain GII, kata Budi, salah satu solusi untuk menyediakan layanan angkutan massal untuk pelajar adalah bus sekolah, seperti program Pemkab Sragen. Banyak animo pengguna bus sekolah. Pendanaan layanan itu bisa diambil dari APBD atau tanggung jawab sosial perusahaan/CSR.

Terpisah Kasi Operasional Balai Transportasi Jateng Bayu Pramono Jati mengatakan belum ada rencana penambahan koridor BRT Trans Jateng yang baru di Soloraya pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) sampai 2026. Pemprov Jateng sedang menyusun RPJPD 2025-2045.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan Kota Solo sebagai PKN. Kerja sama antar pemerintah daerah perlu ditingkatkan apalagi Kota Solo berdekatan dengan kawasan strategis, antara lain Colomadu, Palur, dan Tawangmangu.

“Event skala nasional maupun internasional yang berlangsung di Kota Solo harus dirasakan wilayah sekitar,” ungkap Gibran.

Sekda Solo Budi Murtono mengatakan layanan BST didanai APBN. Pemkot Solo turut memberikan pendanaan untuk 3 koridor feeder BST tahun ini untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Pemkot Solo akan terus menjalin komunikasi supaya mendapatkan bantuan APBN.

“Di RPJPD Kota Solo 2025-2045, salah satu isu yang diangkat adalah kerja sama antardaerah termasuk kerja sama layanan transportasi umum. Ini sesuatu gak bisa langsung jadi namun bertahap, sudah ada layanan BST, BRT Trans Jateng, berikutnya apa lagi. Ini menjadi milestone. Harapannya konektivitas Soloraya bisa terlayani,” papar dia.

Kepala Dishub Kota Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan sudah ada masterplan tujuh rute BRT Trans Jateng di Kota Solo. Pemkot Solo mendorong transportasi publik menjadi prioritas pembangunan oleh Gubernur Jawa Tengah selanjutnya.

Selain itu, kata Taufiq, Dishub Kota Solo mulai menjalin kerja sama dengan Dishub Kabupaten di Soloraya awal tahun ini. Sistem transportasi tak dipisahkan dengan pertumbuhan perekonomian.

Kerja sama untuk mendukung Solo menjadi PSN, antara lain penyediaan infrastruktur, penataan transportasi umum di kawasan perbatasan, dan kerja sama bidang SDM.



“Misalkan Solo membangun fasilitas yang reprsentatif, yang di wilayah Sukoharjo tolong dibangun ruang tunggu nyaman, terminal yang nyaman, dan lain-lain,” papar dia.

Program Buy the Service diterapkan 10 kota pada 2024 menurut Kementerian Perhubungan
Pelembang
Medan
Denpasar
Solo
Jogja
Makassar
Banyumas
Banjarmasin
Bandung
Surabaya

Beberapa wilayah yang pelayanan Teman Bus yang akan diambil alih oleh pemerintah daerah

Kota Medan
Rencana dilayani oleh 5 koridor dan 72 bus. Seluruh koridor akan dikelola oleh pemerintah kota mulai pertengahan tahun 2024

Kota Solo
Beroperasi 9 koridor dengan 116 bus dan 111 MPU feeder. Terdapat 3 koridor yang dikelola Pemkot Solo sejak Januari 2024

Kota Bandung
Terdapat 5 koridor dengan 96 bus. Sebanyak 2 koridor dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat Januari 2024

Kota Banjarmasin
Beroperasi sebanyak 4 koridor dengan 75 bus. Seluruh koridor akan dikelola Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mulai Mei 2024

Kota Surabaya
Rencana beroperasi 2 koridor dengan 31 bus dan 1 koridor akan dikelola oleh Pemkot Surabaya pada pertengahan 2024.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya