Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten menggelar pamitan jemaah calon haji atau calhaj yang akan berangkat ke Arab Saudi di Grha Bung Karno Klaten, Selasa (6/6/2023). Seperti pada pemberangkatan jemaah calon haji tahun sebelumnya, para calon haji asal Klaten dibekali makanan kering serta sambal pecel.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, menjelaskan bekal itu menjadi tradisi setiap kali ada pemberangkatan calon haji asal Klaten sejak dia kali pertama menjabat bupati.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Bekalnya sama hanya pengemasannya saja lebih diamankan. Kami menggunakan kotak dan kemasannya disesuaikan agar pengemasan ke koper lebih rapi,” kata Mulyani saat ditemui wartawan seusai pamitan calon haji.
Masing-masing calhaj asal Klaten mendapatkan empat jenis bekal makanan yakni sambal pecel, abon sapi, serundeng, serta klengkam kentang. Alasan pemilihan empat jenis makanan itu lantaran tahan lama dan memiliki nilai gizi.
“Para calhaj di sana kan selama 40 hari. Oleh karena itu jenis makanan sebagai bekal saya pilih yang tahan lama, awet lah. Kalau sepekan atau dua pekan jemaah senang makanan Arab atau masakan dari katering. Setelah itu pasti ada rasa kangen dengan makanan Klaten. Sehingga tinggal buka sambal pecel. Karena di sana tidak ada sambal pecel. Di sana tidak ada saus. Ada pun tidak sepedas di Indonesia,” kata Mulyani.
Selain empat menu makanan itu, masing-masing calhaj juga diberikan syal lurik sebagai tanda pengenal bagi calon haji asal Klaten. “Pada syal itu itu ada tulisannya jamaah haji Kabupaten Klaten. Ini menjadi tanda kenal. Sekaligus untuk mengangkat potensi asli Klaten dan membangkitkan UMKM lurik di Klaten,” ujar dia.
Mulyani bersyukur kuota calhaj Klaten tahun ini banyak. Mayoritas calon haji yang diberangkatkan tahun ini sudah lanjut usia (lansia). Ada yang memakai kursi roda. Meski begitu, Mulyani menilai semangatnya luar biasa.
Ia pun berharap seluruh calon haji nanti pulang lengkap dan dimudahkan dalam melaksanakan rukun Islam kelima. Salah satu calhaj asal Klaten, Yuli Budi Susilowati, menyampaikan terima kasih atas bekal yang diberikan.
Calhaj Termuda
“Kami sudah diberikan sangu lauk pauk seperti abon, sambal pecel, kentang, dan juga serundeng. Insyaallah bisa mengobati rindu kami dengan Klaten. Terima kasih Ibu Bupati dan Pemerintah Kabupaten Klaten,” kata Susi yang mewakili para calhaj menyampaikan kata pamitan berangkat melaksanakan ibadah haji.
Susi mewakili seluruh calhaj meminta doa restu agar diberikan kelancaran selama melaksanakan ibadah haji. “Semoga kami diberikan kesehatan dari berangkat ke tanah suci dan bisa kembali Tanah Air, dengan predikat haji mabrur,” jelas Susi.
Panitia Pamitan Jemaah Calon Haji Klaten, Jaka Purwanto, mengatakan jumlah calon haji asal Klaten yang berangkat tahun ini sebanyak 1.183 orang termasuk 10 petugas haji. Perinciannya, 561 laki-laki dan 622 perempuan.
“Untuk calhaj termuda usia 18 tahun dari Klaten Tengah dan tertua usia 90 tahun dari Kecamatan Trucuk,” kata Jaka dalam laporannya. Para calon haji itu terbagi dalam empat kloter yakni kloter 54, 55, 56, dan 57 yang diberangkatkan menuju ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jumat-Sabtu (9-10/6/2023).
Berdasarkan jadwal saat ini, Kloter 54 sebanyak 333 orang bergabung dengan calon haji asal Kota Solo dan diberangkatkan dari Grha Bung Karno Klaten menuju Asrama Haji Donohudan, Jumat (9/6/2023) pukul 08.00 WIB.
Kloter 55 sebanyak 352 orang dan seluruhnya calon jamaah haji asal Klaten, Jumat (9/6/2023) pukul 12.00 WIB. Kloter 56 sebanyak 352 orang yang seluruhnya calhaj asal Kabupaten Klaten diberangkatkan Jumat (9/6/2023) pukul 17.00 WIB.
Sementara kloter 57 sebanyak 138 orang bergabung dengan calon jamaah haji asal Kabupaten Karanganyar. Kloter 57 diberangkatkan menuju ke Asrama Haji Donohudan Sabtu (10/6/2023) pukul 05.00 WIB.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
