SOLOPOS.COM - Kambing (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bank Wakaf Mikro (BWM) Pondok Pesantren (Ponpes) Imam Syuhodo di Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, meluncurkan klaster peternakan kambing. Sedikitnya 100 orang diberdayakan sebagai peternak kambing untuk mewujudkan inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi mikro.

Acara seremoni peluncuran klaster kambing dilaksanakan di halaman Ponpes Imam Syuhodo, Kamis (24/2/2022). Seremoni itu dihadiri oleh Wakil Bupati Sukoharjo, Agus Santosa, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, Wakil Direktur Utama 1 Bank Syariah Indonesia (BSI) sekaligus Dewan Pembina Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (BSMU), Direktur Ponpes Imam Syuhodo, Sholahudin Sirizar, Ketua Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Ponpes Imam Syuhodo, Agus Susilo, dan pengurus ponpes setempat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Direktur Ponpes Imam Syuhodo, Sholahudin Sirizar, mengatakan program BWM di Ponpes Imam Syuhodo diinisiasi oleh OJK yang bergulir sejak 2018. Konsep program BWM mempercepat akses keuangan masyarakat dan memberantas rentenir serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Diresmikan, Gedung Koramil Grogol Sukoharjo Telan Anggaran Rp1,7 Miliar

“Saat ini, ada 22 kelompok atau sekitar 250 orang yang diberdayakan dalam program BWM di Ponpes Imam Syuhodo. Masyarakat di lingkungan ponpes diberdayakan agar kesejahteraannya makin meningkat,” kata dia, Kamis.

Sholahudin menyebut peluncuran klaster kambing menambah sasaran program BWM yakni 100 orang. Mereka bakal mendapatkan bantuan dan pelatihan beternak kambing sehingga berimplikasi pada perekonomian keluarga.

Ketua Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Ponpes Imam Syuhodo, Agus Susilo, mengatakan skema pembiayaan melalui program BWM tanpa agunan dan sistem tanggung renteng. Pola penyaluran dana dibuat per kelompok petani kambing.

Baca juga: Belum Cair, Tambahan Penghasilan ASN Sukoharjo Terendah Se-Soloraya

Klaster kambing terdiri dari lima kelompok peternak kambing. Masing-masing kelompok beranggotakan 20 orang. “Total jumlah kambing sekitar 100 ekor. Satu peternak mendapat satu ekor kambing. Polanya kemitraan dengan sistem tanggung renteng atau menanggung secara bersama-sama,” ujar dia.

Ketua OJK, Wimboh Santoso, menyatakan program BWM merupakan sinergi antara OJK bersama BSI dan BSMU. Bank wakaf mikro dibentuk untuk memperluas akses keuangan di tingkat mikro. Fokusnya adalah pembiayaan mikro masyarakat kecil yang membutuhkan bantuan usaha.

Di Indonesia, ada 62 BWM sebagai platform LKMS. Total jumlah pembiayaan yang telah disalurkan senilai Rp84 miliar. “Kenapa ponpes, karena ponpes punya pimpinan atau leadership yang bisa merangkul masyarakat setempat. Ini tugas kami untuk membina dan membantu masyarakat untuk aktif dalam kegiatan usaha dan ekonomi,” kata dia.

Baca juga: 2 Faktor Ini Sebabkan Harga Minyak Goreng di Sukoharjo Masih Tinggi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya