Soloraya
Jumat, 10 Mei 2013 - 14:08 WIB

BERAS ORGANIK : Boyolali Lakukan Ekspor Perdana ke Belgia

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, Seno Samodro (kedua dari kanan) menunjukkan beras organik yang diproduksi kalangan petani padi Boyolali yang tergabung dalam organisasi Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (Appoli), Jumat (10/5/2013). Beras tersebut diekspor kali pertama ke Belgia. (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

Bupati Boyolali, Seno Samodro (kedua dari kanan) menunjukkan beras organik yang diproduksi kalangan petani padi Boyolali yang tergabung dalam organisasi Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (Appoli), Jumat (10/5/2013). Beras tersebut diekspor kali pertama ke Belgia. (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

BOYOLALI – Prestasi membanggakan diraih kalangan petanis beras organik di Boyolali. Beras produksi kalangan petani padi Boyolali yang tergabung dalam organisasi Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (Appoli) itu untuk kali pertama diekspor ke Belgia, Jumat (10/5/2013).
Advertisement

Ketua Appoli, Susatyo, mengemukakan beras organik yang diproduksi Appoli tersebut sedianya diluncurkan Maret 2013. Namun karena ada sejumlah kendala, ekspor beras itu baru bisa dilakukan Mei. “Kendala dari luar berkaitan dengan lembaga sertifikasi yang dalam prosesnya cenderung lebih lambat, sedangkan kendala dari internal Appoli ada beberapa, termasuk kendala teknis, modal kerja yang terbatas dan para petani Appoli sendiri memang masih harus banyak belajar,” ungkap Susatyo saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran Ekspor Perdana Padi Organik Boyolali ke Belgia yang digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Teras, Boyolali.

Bupati Boyolali, Seno Samodro, mengapresiasi keberhasilan petani Appoli dalam memproduksi beras organik, bahkan bisa mengekspor beras tersebut ke Belgia untuk kali pertama. Bupati berharap ekspor beras itu bisa dilakukan Boyolali secara berkelanjutan. Namun Bupati mengingatkan para petani agar benar-benar tetap menjaga kualitas produk.

“Jangan main-main dengan kualitas produk. Saya ingatkan agar kualitas beras organik ini benar-benar dijaga. Sebab kalau tidak, produk ini tidak akan lalu di pasar internasional. Sertifikasi bisa saja dicabut kalau sampai kualitas dinilai menurun,” tegas Bupati.

Advertisement

Bupati menyatakan Pemkab siap mendukung produksi beras organik tersebut dengan menggelontorkan dana dari APBD, di antaranya untuk kepentingan sertifikasi beras organik maupun produk-produk organik lainnya di Boyolali. “Tahun ini kami target bisa mengekspor beras organik ke Belgia hingga delapan kontainer,” kata Bupati.

Sementara eksportir beras organik, Emily Susanto dari Bloom Argo, mengatakan untuk tahap perdana tersebut, diekspor satu kontainer beras organik atau sebanyak 19 ton. “Tiga jenis beras organik yang diekspor yaitu pandan, merapi dan rainforest rice, dalam bentuk kemasan 5 kg dan 1 kg,” kata Emily.

Suswadi dari LSK Bina Bakat selaku pendamping Appoli, mengatakan dengan ekspor perdana beras organik asal Boyolali tersebut, menunjukkan bahwa Kota Susu memiliki potensi yang tinggi sebagai penghasil produk organik. Namun Suswadi menilai mempertahankan kualitas produk dan jalinan kerja sama dengan pihak-pihak terkait merupakan tugas berat. “Untuk mempertahankan ini yang berat karena Appoli sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak terkait, terutama dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab),” kata Suswadi.

Advertisement

Hal senada dikemukakan Ropjer Eijkens dari VECO Indonesia yang juga merupakan pendamping Appoli. “Produksi beras organik, hingga pemasarannya, khususnya untuk ekspor beras ini ke Belgia ataupun ke negara-negara lainnya, tidak akan bisa berjalan jika tidak ada dukungan dan kerja sama semua pihak terkait,” kata Ropjer.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif