SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Beras plastik yang beberapa hari belakangan ini menjadi isu hangat di masyarakat tak dirisaukan oleh pedagang beras di Klaten.

Solopos.com, KLATEN Para pedagang beras di Klaten mengaku tak terpengaruh kabar beredarnya beras sintetis atau beras plastik yang santer belakangan ini. Penurunan penjualan selama beberapa hari dinilai tak terlalu berpengaruh.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah satu pedagang sembako di Pasar Klaten, Endang Wahyuni, 48, mengaku ada penurunan penjualan beras. Namun, penurunan itu tak terlalu signifikan. “Memang ada pengaruhnya, tetapi juga baru-baru ini. Santernya di televisi kan juga belum lama. Ada penurunan, tetapi tidak terlalu terasa, jadi tidak perlu khawatir,” urai dia saat ditemui akhir pekan lalu.

Lantaran hal itu, Endang tak mengurangi stok beras yang ia jual. Ia juga tak pernah mendapat tawaran untuk menjual beras plastik. “Kalau mereka mau masuk ke Klaten tentu saja juga mikir-mikir karena di sini kan gudangnya beras. Saya sendiri tidak tahu persis bentuknya beras plastik itu seperti apa. Yang jelas, para pembeli itu juga sudah cerdas dalam menentukan beras asli,” ungkapnya.

Pedagang lainnya, Satimin, 60, juga mengatakan hal serupa. “Memang ada penurunan, tetapi sudah terjadi jauh sebelum ada kabar beredarnya beras plastik. Sejauh ini juga belum ada yang menawari untuk menjual beras jenis itu,” kata dia.

Satimin mengatakan belakangan beberapa pembeli semakin hati-hati saat membeli beras. “Ada pembeli yang menanyakan dulu berasnya asli apa tidak. Tetapi, itu tidak masalah karena yang saya jual juga beras asli,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Disperindagkop dan UMKM Klaten, Sugeng Haryanto, mengaku sudah menerjunkan tim menanggapi kabar peredaran beras plastik. Tim melakukan pemantauan ke pasar tradisional. “Kami juga membuat surat edaran intinya mengimbau para pedagang dan pembeli untuk mewaspadai peredaran beras plastik. Soal ciri-ciri, beras plastik itu lebih bening dibanding beras asli. Selain itu, kalau beras asli itu biasanya ada campuran bekatul,” katanya.

Sugeng mengatakan sejauh ini para pedagang tak mengeluhkan terkait dampak peredaran beras sintetis terhadap penjualan. “Untuk Klaten alhamdulillah masih stabil. Hanya, harga beras turun karena bersamaan dengan masa panen. Soal dampak penurunan pembeli akibat peredaran beras itu tidak ada,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya