SOLOPOS.COM - Kepala SMAN 4 Solo, Harmini, saat memberikan sambutan dalam acara Temu Kangen Alumni SMAN 4 Solo tahun 1977 di Kali Pepe Land, Sabtu (25/5/2024) malam. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Solo tahun 1977 melakukan temu kangen atau reuni di Kali Pepe Land, Sabtu (25/5/2024) malam.

Acara bertema Tetap Bersama dalam Jalinan Silaturahmi tersebut dihadiri para alumni SMAN 4 Solo tahun 1977 dan jajaran guru sekolah itu saat ini. Acara berlangsung hangat dan cair diisi dengan berbagi cerita atau kisah hidup di antara para alumnus.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tidak ada jarak di antara mereka kendati sangat lama tidak bertemu satu sama lain. Menariknya lagi, banyak dari para alumni SMAN 4 Solo tahun 1977 yang ternyata berhasil menorehkan beragam prestasi setelah lulus dan memasuki dunia kerja.

Seperti sosok Mayor Jenderal TNI (Purn) Merris Wiryadi, Managing Director PT Gajah Duduk, Lukas Prawoto; dan pengusaha kuliner Wong Solo Group, Puspo Wardoyo, dan lainnya. Dalam kesempatan itu mereka saling bertukar cerita dan kisah.

“Baru kali ini Pak Jenderal datang. Luar biasa ini kehadiran beliau. Semoga kita bisa terus menjaga silaturahmi ini ke depan,” ujar Puspo. Selanjutya dia mengenang masa-masa bersekolah di SMAN 4 Solo yang penuh keceriaan dan pertemanan.

Walau terbilang tidak rajin saat sekolah, Puspo mengaku digembleng orang tuanya untuk bekerja keras. Apalagi sejak masih kecil dia membantu usaha orang tua. Bekal gemblengan itu membuat dia sukses menjadi pengusaha kuliner dengan ratusan outlet.

Sedangkan Mayor Jenderal TNI (Purn) Merris Wiryadi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para guru SMAN 4 Solo yang telah mendidiknya. Pendidikan yang para guru berikan menjadi bekal penting baginya hingga bisa meniti karier di dunia militer.

“Kebetulan saya bernasib baik. Karena dulu saat sekolah kan SMAN 4 Solo ini julukannya bukan SMAN 4 Solo, tapi SMA 10. Karena kalau sudah pukul 10.00 WIB bubar semua. Jadi di SMAN 4 Solo itu zaman dulu kerjaannya hanya berkelahi terus,” aku dia.

Setelah berpisah selama puluhan tahun, Merris merasa senang bisa kembali bertemu dengan teman-teman semasa di SMAN 4 Solo. Sementara Managing Director PT Gajah Duduk, Lukas Prawoto, banyak mengenang masa-masa di SMAN 4 Solo.

Dari semula menjadi anak rumahan, Lukas akhirnya berteman dengan Merris Wiryadi dan Puspo Wardoyo. Dua orang itu, menurut Lukas, adalah siswa yang selalu ceria di sekolah. Setiap ke sekolah grup yang mereka gawangi hanya bawa satu buku.

“Waktu kelas II ada grup di kelas kami happy terus. Bawa buku cuma satu ditaruh di kantong belakang celana. Kalau PR cukup lihat kerjaan saya. Kalau ulangan nendang-nendang kursi. Saya berpikir waktu saya di SMA terbuang percuma kalau enggak ikut grup ini. Semenjak itu akhirnya saya putuskan bergabung grup ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya