SOLOPOS.COM - Peserta antusias mengikuti workshop video pendek di ruang audiovisual Monumen Pers Nasional Solo, Rabu (7/2/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Puluhan peserta antusias mengikuti kegiatan workshop video pendek di Monumen Pers Nasional, Rabu (7/2/2024).

Mereka mendapatkan tips cara membikin video pendek yang menarik, singkat, dan variarif di berbagai platfrom media sosial (medsos).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kegiatan workshop video pendek bagian dari serangkaian kegiatan dalam Festival Pers 2024 selama sebulan penuh untuk menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2024.

Kegiatan tersebut menghadirikan dua narasumber yang menguasai konten-konten video pendek. Keduanya, yakni Sutradara Bakar Production, Dwi Mustanto, dan Production Manager Solopos Media Group (SMG), Jafar Sodiq.

Sementara, sebagian peserta merupakan kalangan pelajar dari berbagai sekolah di Kota Solo.

Sutradara Bakar Production, Dwi Mustanto, mengatakan budaya menonton masyarakat berubah sejak kehadiran Internet. Masyarakat lebih suka berlama-lama menonton di platform digital dibandingkan panggung konvensional.

“Momentum pandemi Covid-19 pada 2020, menjadi titik balik ketroprak yang bermain di panggung fisik ke panggung digital. Saat itu, jujur saja, saya benar-benar gagap teknologi (gaptek). Saya tidak tahu bikin konten di YouTube atau platform digital lainnya. Ora dong blas,” kata dia, Rabu (7/2/2024).

Dwi dan sebagian besar pemain Bakar Production berlatar belakang sebagai pemain ketoprak di Taman Balekambang Solo. Momen pandemi Covid-19, memaksa mereka mengubah format ketoprak dari konvensional ke digital lewat channel YouTube Bakar Production.

Saat merilis video pendek kali pertama, ternyata mendapat respons hangat masyarakat di Tanah Air. “Pertama yang viral video-video pendek di Instagram. Luar biasa, penontonnya puluhan ribu orang. Jumlah subscriber akun YouTube Bakar Production sampau 50.000 setelah viral,” ujar dia.

Menurut Dwi, membikin konten video pendek tak terlalu sulit. Masyarakat baik dari kalangan tua atau muda bisa membikin video pendek. Ide atau gagasan yang akan diangkat menjadi konten menjadi langkah awal dalam membikin video pendek.

“Sebenanya, harus tahu dulu passion dalam membikin konten video pendek. Apakah membikin video vlog tentang wisata, gunung atau komedi. Jadi biar fokus dalam membikin konten video pendek,” papar dia.

Production Manager Solopos Media Group (SMG), Jafar Sodiq, mengatakan ada sejumlah tips bagi konten kreator pemula dalam membikin konten video pendek yang laku di medsos.

Konten kreator pemula harus memilih topik yang sesuai dengan passion agar bisa membikin video pendek yang variatif. Selain itu, durasi video pendek harus ditentukan serta menambahkan efek audio untuk menambah suasana dan tema video.

Sementara itu, seorang peserta asal Kelurahan Jajar, Laweyan, Andre mengaku tertarik membikin konten-konten video pendek di medsos.

Andre kerap membikin konten-konten otomotif saat touring dengan menyusuri jalan di perdesaan maupun pegunungan. Aktivitas dalam membikin konten otomotif dilakoni sejak pertengahan 2023.

“Saya ingin tahu lebih banyak bagaimana membikin konten video pendek yang bisa viral di medsos. Sekarang hampir setiap orang punya gawai yang menjadi alat untuk membikin konten video pendek,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya