Soloraya
Sabtu, 2 Juni 2018 - 15:30 WIB

Berburu Keindahan Sunrise dan Sunset dari Bukit Pertapan Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Andimuhtarom  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN&nbsp;</strong>– Bukit Pertapan di Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, dipersiapkan menjadi <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/492/910537/2-nyawa-melayang-akibat-tenggelam-di-2-objek-wisata-boyolali">objek wisata</a> terpadu. Artinya, selain sebagai tempat edukasi dan spiritual, Bukit Pertapan Klaten bakal menjadi ajang rekreasi menikmati pemandangan matahari terbit maupun terbenam.</p><p>Sebagai wisata edukasi, bukit itu menyajikan keberadaan batu kuarsit dan batu sekis berusia jutaan tahun. Di dunia, jenis batuan itu hanya ada di Kebon, di Karang Sambung, Kebumen, dan Ketuk Cismis. Di sana, pengunjung bisa belajar tentang bebatuan kuno dan peradaban manusia.</p><p>"Supaya bikin betah, saya tingkatkan juga fasilitas di Bukit Pertapan seperti gardu pandang, menara pandang, rumah pohon, untuk menyaksikan <em>sunrise</em> dan <em>sunset</em> sekaligus melihat Merapi dari puncak Bukit Pertapan," kata Kepala Desa (Kades) Kebon, Kecamatan Bayat, Sukoco, saat ditemui <em>Solopos.com</em> di <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/493/910543/wisata-klaten-di-desa-ini-pengunjung-bisa-selfie-di-antara-bunga-refugia">Geowisata </a>&nbsp;Panorama Bukit Pertapan, Kamis (31/5/2018).</p><p>Tak hanya itu, di Bukit Pertapan, disiapkan deretan warung-warung yang merupakan perwakilan setiap RW di Desa Kebon ditambah warung milik PKK dan Karang Taruna. Warung itu bakal menyajikan aneka kuliner khas Kebon termasuk beberapa produk unggulan desa sebagai suvenir seperti kaos batik jumputan, batik Kebon, dan lainnya.</p><p>Pemdes Kebon juga sedang mempersiapkan infrastruktur jalan menuju puncak bukit, membangun sarana MCK, hingga membikin gazebo di sepanjang jalan sebagai tempat istirahat pengunjung.</p><p>"Nanti juga akan dilakukan pelatihan-pelatihan bagaimana mengelola objek wisata mulai dari penjualan tiket, <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180517/493/916532/kodim-dan-polres-klaten-siagakan-personel-di-markas-objek-wisata">keamanan</a>, promosi, suvenir, dan lainnya dari UGM. Kami targetkan pada 10 Juni nanti Bukit dibuka kali pertama untuk umum," tutur Kades.</p><p>Selama ini, lanjut Sukoco, Bukit Pertapan kerap dijadikan tempat semedi beberapa kalangan. Saban pagi dan sore hari, bukit itu juga ramai orang-orang yang berburu pemandangan matahari terbit dan matahari terbenam. Belum lama ini, Bukit Pertapan itu kerap dijadikan tempat berbuka puasa bersama.</p><p>"Ini potensi yang bagus untuk digarap bersama-sama warga dan komunitas. Pengelolaan Bukit Pertapan diharapkan bisa meningkatkan PAD dan kesejahteraan masyarakat serta melakukan pembangunan berkelanjutan dengan asa pemerataan dan keadilan," harap dia.</p><p>Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kebon Makmur, Ruth Wisunarni, mengatakan Bukit Pertapan ditargetkan bagi kalangan muda pencinta foto. Bukit menyediakan pemandangan alam yang indah dengan potensi batu berusia jutaan tahun sebagai bahan belajar.</p><p>Untuk bisa menikmati pemandangan puncak bukit, pengunjung harus berjalan sejauh 720 meter dari dasar bukit. Pengunjung juga bisa mengendarai sepeda motor hingga ke Gazebo V dari enam gazebo yang ada.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif