Soloraya
Jumat, 19 Mei 2023 - 07:24 WIB

Berdiri sejak 1950, Ini Kisah Kakak Beradik Lansia di Balik Cafe Es Setabelan

Mutiara Adinia Soelaiman  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas dua nenek yang melayani pembeli es di Cafe Es Setabelan, Jumat (12/5/2023). (Solopos.com / Mutiara Adinia Soelaiman).

Solopos.com, SOLO — Cafe Es Setabelan yang terletak di Jalan Abdul Muis No.90, Setabelan, Jebres, Solo viral beberapa waktu lalu. Sebelum viral, warung teh serut ini memang sudah terkenal sejak lama.

Berdiri sejak 1950, warung es ini memiliki banyak pelanggan setia. Solopos.com mengunjungi kafe ini pada, Jumat (12/5/2023) siang. Lokasi jualannya cenderung sempit.

Advertisement

Begitu masuk ke warung, terlihat dua nenek yang sangat bersemangat dalam menanti dan melayani setiap pembeli yang datang. Keduanya yakni penjual di kafe tersebut Widiastuti, 70, dan Hariyanti, 80.

Widiastuti dan Hariyanti merupakan kakak beradik yang meneruskan bisnis keluarga.

Advertisement

Widiastuti dan Hariyanti merupakan kakak beradik yang meneruskan bisnis keluarga.

Balok balok es yang di serut secara manual membuat suasana di toko ini menjadi unik. Suara parutan es mengingatkan pada zaman dahulu. Usia memang tak bisa dibohongi.

Baik Widiastuti maupun Hariyanti harus pelan-pelan melayani pelanggan. Keduanya bahkan beberapa kali mengulang menanyakan pesanan pengunjung.

Advertisement

Cafe Es Setabelan ini merupakan warisan dari ibu Widiastuti dan Hariyanti. “Wah jualan es sudah lama, tokonya dari mamah saya sudah ada dari saya belum bisa apa- apa,” jelas Widiastuti.

Butuh waktu beberapa menit untuk menunggu es disajikan. Es yang memiliki paling banyak penggemar yakni es coklat dan es kelapa. Disajikan bersama es serut, cendol, cincau ditambah coklat jadul.

Sendokan pertama membuat ingat rasa coklat jaman dahulu. Cafe Es Setabelan menjual berbagai macam es di antaranya es buah, es coklat, es
kolak, es mega mendung, es kacang hijau, es gula kelapa, dan es kolak degan. Ada pula menu makanan lain yang disajikan yakni gado -gado, rujak, dan lotis.

Advertisement

Jaka, 28, merupakan salah satu pembeli es di Cafe Setabelan. Jaka mengatakan es di kafe tersebut membuatnya nostalgia. “Saya suka es batunya di serut manual seakan akan esnya jadi tambah enak gitu,” terang Jaka.

Selesai menghabiskan satu porsi es, Joko kemudian membungkus beberapa es untuk keluarganya di rumah. Salah satu makanan yang menjadi
kesukaanya yakni gado-gado.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif