Soloraya
Senin, 4 Desember 2023 - 15:48 WIB

Berdiri Sejak 1975, Batik Ndayani Hadirkan Batik Modern untuk Semua Kalangan

Dhima Wahyu Sejati  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Owner Batik Ndayani, Ndayani memamerkan produk buatannya di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah Sukoharjo, Minggu (4/12/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SUKOHARJO — Ndayani, warga Sukoharjo, sukses mengembangkan bisnis batik warisan orang tuanya yang sudah berdiri sejak 1975. Bisnis batik tersebut awalnya hanya berupa penjualan kain batik, namun kini sudah berkembang menjadi penjualan baju batik untuk pria dan wanita dengan branding namanya sendiri, yakni Batik Ndayani.

Ndayani merupakan anak satu-satunya dari pasangan suami istri pembuat batik. Ia mengaku terpaksa meneruskan bisnis batik tersebut karena orang tuanya sudah tidak mampu lagi.

Advertisement

“Saya harus mau meneruskan, saya mulai belajar dari 2007, intinya kalau belajar batik harus kita tekuni,” kata Ndayani saat ditemui Solopos.com di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah Sukoharjo, Minggu (3/12/2023).

Selama belajar batik, Ndayani mempelajari berbagai metode batik, seperti batik tulis dan batik cap. Ia juga mempelajari berbagai motif batik, baik motif klasik maupun motif modern.

Advertisement

Selama belajar batik, Ndayani mempelajari berbagai metode batik, seperti batik tulis dan batik cap. Ia juga mempelajari berbagai motif batik, baik motif klasik maupun motif modern.

Saat ini, Ndayani memiliki sekitar 25 pengrajin batik yang membantunya memproduksi batik. Motif batik Ndayani didominasi oleh pola tanaman dan bunga, dengan warna kecokelatan.

Ndayani mengatakan motif batik yang sedang tren saat ini adalah motif yang dipadukan dengan motif lain hingga menghasilkan bentuk yang lebih abstrak dan lebih baru. Motif seperti itu biasanya digunakan untuk keperluan fesyen.

Advertisement

Salah satu motif batik yang diproduksi Ndayani adalah motif Ukel. Motif Ukel merupakan motif modern yang terinspirasi dari tumbuh-tumbuhan menjalar. Ukel sendiri juga sering diilustrasikan seperti gambaran rambut yang melingkar-lingkar.

Produk buatan Ndayani juga menonjolkan warna-warna cerah, seperti merah, biru, dan hijau, untuk menarik minat pelanggan muda. Pemilihan motif yang lebih modern dan warna yang lebih mencolok merupakan upaya Ndayani untuk mengikuti tren di pasaran.

Upaya tersebut terbukti berhasil. Batik Ndayani kini sudah memiliki toko sendiri di Jl. KH Samanhudi, Klenisan, Banmati, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Selain itu, Ndayani juga sudah mulai memproduksi baju batik, selain kain batik.

Advertisement

Harga produk Batik Ndayani beragam, tergantung metode dan tingkat kerumitan pengerjaan. Kain batik ukuran 2 m x 1,15 m dibanderol dengan harga Rp175.000. Batik tersebut dikerjakan dengan metode campuran cap dan tulis. Sedangkan batik tulis murni harganya bisa mencapai Rp1 juta tergantung tingkat kerumitan motif.

“Saat ini produk buatan saya diminati oleh semua kalangan, dari umur 20 sampai 60 tahun. Mayoritas anak muda memang membeli batik dengan motif modern, tapi ada juga anak muda yang membeli motif klasik,” kata Ndayani.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif