SOLOPOS.COM - Kasi Humas Polres Boyolali, Kompol Dalmadi. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Polres Boyolali memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam bentrokan yang terjadi di Sobokerto, Ngemplak, Boyolali pada Sabtu (8/4/2023) malam.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kasi Humas Polres Boyolali, Kompol Dalmadi mengungkapkan beredar kabar liar terdapat korban dari kelompok bela diri yang meninggal dunia akibat penganiayaan. Namun, Dalmadi membantah tegas kabar tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Info itu tidak benar. Sudah kami pastikan tidak ada, itu hoaks,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com pada Minggu (9/4/2023).

Dalmadi mengungkapkan saat ini kepolisian masih mencari terduga pelaku dan saat ini kejadian tersebut masih dalam proses lidik. Kedua korban juga masih di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangan.

Ia juga mengonfirmasi setelah ada kejadian penganiayaan kepada dua orang yang merupakan anggota kelompok bela diri tersebut ada pergerakan. Pada Minggu (9/4/2023) dini hari sekitar 200-an anggota kelompok bela diri mendatangi Sobokerto diduga ingin mencari pelaku.

Sebelumnya, Camat Ngemplak, Ari Wahyu Prabowo, mengonfirmasi adanya gesekan atau bentrokan massa di Sobokerto. Namun, ia belum bisa memberikan detail kejadian.

“Ada informasi itu [gesekan di Sobokerto]. Kebetulan teman-teman dari Polsek sudah di lapangan. tentunya update dari teman-teman di lapangan yang menginformasikan hal tersebut,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (9/4/2023) pagi.

Ia menjelaskan terkait update kronologi dan detail kejadian saat ini sedang didalami oleh pihak kepolisian. Namun, pada intinya, lanjut Ari, yang terpenting adalah menciptakan situasi yang kondusif, nyaman untuk semua, dan terus membangung kerukunan dan kebersamaan.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, dua orang terluka akibat dianiaya orang tak dikenal di Jalan Raya Sobokerto, Dukuh Gelaran, Sobokerto pada Sabtu malam. Keduanya merupakan anggota dari kelompok bela diri.

Saat ini keduanya berada di RS UNS Solo untuk mendapatkan perawatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, kejadian berawal dari kopi darat kelompok bela diri tersebut di area Waduk Cengklik dalam rangka galang dana. Acara selesai sekitar pukul 23.00 WIB.

Kemudian, kedua korban yang merupakan anggota kelompok bela diri bersama sekitar 50 temannya melakukan konvoi di Jalan Raya Sobokerto – Sambi. Rombongan sempat masuk ke jalan kampung dan membleyer knalpot sehingga memicu kemarahan warga. Lalu korban dianiaya oleh orang tak dikenal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya