SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto, memimpin langsung jalannya Sidang BP4R tiga anggota Polres Wonogiri yang akan menikah bertempat di Aula Sanika Satyawada Polres Wonogiri, Kamis (7/7/2022). (Isitimewa/Humas Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI–Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto meminta anggota Polres Wonogiri yang akan melangsungkan pernikahan harus jujur kepada calon pasangannya, termasuk soal gaji.

Hal itu dia sampaikan saat memimpin sidang Badan Pembantu Penasihat Perkawinan Perceraian dan Rujukan (BP4R) bagi tiga calon pasangan pengantin di Aula Sanika Satyawada Polres Wonogiri, Kamis (7/7/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Semua anggota Polri utamakan kejujuran. Sampaikan semua apa yang rekan-rekan dapatkan, yang rekan-rekan alami dan sebagainya. Mbak-mbak yang baru akan bergabung, berapa sih gajinya suami [anggota polri]. Berapa gajinya?” kata Kapolres Dydit kepada tiga calon istri anggota polri.

Salah seorang calon istri menjawab bahwa gaji calon suaminya Rp4 juta belum termasuk potongan bank.

Mendengar hal tersebut, semua yang hadir turut tersenyum.

Kapolres berpesan agar calon istri anggota polri harus tahu sejak awal apa saja hal semacam itu. Jangan sampai kelak terjadi keributan rumah tangga karena masalah ekonomi.

Keributan rumah tangga bisa berpengaruh pada kinerja anggota polri, misalnya tidak mengikuti apel.

“Apa yang didapatkan, disampaikan. Tolong Bhayangkari juga mengikuti aturan. Ingat, Ibu Bhayangkari juga harus mendukung tugas suami, bukan malah menurunkan kinerja anggota baik di lapangan atau di kantor,” pinta dia.

Menurut dia, tugas anggota Polri sangat berat dan beraneka ragam, untuk itu istri anggota Polri harus bisa memahami suaminya. Istri anggota Polri dituntut dalam kesederhanaan.

Lebih lanjut, Polri yang telah berusia 76 ini sedang berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat. Anggota Polri berkewajiban bersikap profesional dalam menjalankan tugas. Kapolres mengakui masih banyak anggota Polri yang melakukan pelanggaran baik individu atau kelompok.

“Khusus di Polres Wonogiri, masih ada 10% anggota yang menjalani proses pengawasan atau kode etik.  Penurunan jumlah kasus menjadi prioritas kami. Salah satu upayanya yaitu dengan pembinaan,” ujar Kapolres Dydit.

Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono, mengatakan ini kali pertama Kapolres memimpin sidang untuk pemberian izin nikah pada anggota Polres Wonogiri.

Sebelumnya, pemimpin sidang merupakan Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polres Wonogiri.

“Baru kali ini Kapolres pimpin sidang massal, karena sebelumnya hanya Kabag SDM Polres Wonogiri,” katanya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya