Soloraya
Jumat, 28 Juni 2024 - 08:00 WIB

Berharap Seniman Boyolali Diperhatikan, Abah Lala Dukung Agus Irawan

Nimatul Faizah  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bakal calon Bupati Boyolali, Agus Irawan. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Seniman asli Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, yang terkenal dengan lagunya yang berjudul “Ojo Dibandingke”, Abah Lala, ternyata juga memberikan dukungan kepada bakal calon bupati Agus Irawan. Dukungan ini ia berikan karena dirinya dan para seniman di Boyolali ingin perubahan.

Menurutnya selama ini para seniman jarang diperhatikan. Sehingga, ia berharap adanya pergantian pemimpin akan membuat seniman di Boyolali yang jumlahnya banyak dapat dirangkul dan diperhatikan ke depannya.

Advertisement

“Seniman di Boyolali sangat banyak dan sangat bergantung dengan pekerjaan seni,” kata pria yang memiliki nama asli Agus Purwanto tersebut, Senin (24/6/2024).

Mengaku mengenal Agus Irawan, Abah Lala memastikan tidak akan sungkan memberikan masukan dan aspirasi kepada Agus apabila terpilih sebagai Bupati Boyolali nanti.

Harapan serupa juga disampaikan kalangan akar rumpur. Salah satunya petani asal Dukuh Turisari, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Sukardi. Ia menyampaikan dirinya memang mendukung Agus Irawan.

Advertisement

Alasannya karena dia salut dengan keberanian Agus Irawan melepas pekerjaannya sebagai ASN demi kepentingan masyarakat.
Pria yang karib disapa Kardi ini berharap besar Agus Irawan bisa membawa perubahan besar untuk Boyolali yang lebih baik, baik dari segi pemerintahan hingga meningkatnya perhatian terhadap petani dan masyarakat pada umumnya.

“Saya harap ada perubahan di sektor pertanian, mungkin ada perubahan mekanisme jual beli sayur dan tembakau,” kata lelaki 40 tahun tersebut.

Ia berharap nantinya pemerintahan terpilih memikirkan agar harga sayur dan tembakau petani tidak terlalu ambruk. “Saya rasa pendekatan ke masyarakat masih kurang dari pemerintah, dari segi penyuluhan dan solusi untuk menjual hasil bumi masih kurang. Padahal Boyolali adalah sentra sayur dan tembakau yang cukup besar,” kata dia.

Advertisement

Ia mengatakan terdapat pula agenda Tungguk Tembakau di Selo. Namun, hal tersebut ternyata juga tidak mendongkrak harga tembakau di Selo karena penentu harganya dari pabrik.

Kardi mengeluhkan petani tidak bisa menentukan harga tembakau sendiri. Sukardi ingin petani Boyolali memiliki kekuatan untuk mematok harga karena kualitas tembakau di Selo dan sekitarnya juga bagus.

“Terus ketika musim sayur, Boyolali utamanya pasar sayur Cepogo kan melimpah. Nah, bagaimana caranya mencari link [jaringan] selain di sana. Ketika Pasar Sayur Cepogo memebludak kan harganya turun, bahkan modalnya tidak bisa ditutup dengan penjualan. Harapannya ada perubahan di situ,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif