SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)
Solopos.com, SOLO— Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman (PKWBK) Solo berharap program showroom bersama yang sempat terealisasi tiga tahun lalu dibangkitkan kembali. Program yang ditujukan untuk memfasilitasi pelaku usaha di Kauman tersebut harus terhenti karena dampak pandemi Covid-19.
Ketua PKWBK, Gunawan Setiawan, mengatakan setelah diresmikan pada 2018 lalu, showroom batik harus terhenti karena masing-masing pengelola fokus kepada usahanya masing-masing yang terdampak pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ingin Dolan ke TSTJ Solo? Pengunjung Wajib Perhatikan Sejumlah Hal ini
“Show room bersama, begitu PSBB [pembatasan sosial berskala besar], langsung mati. Sebab pengurusnya untuk menjaga keberlangsungannya [usaha masing-masing] saja susah. Akhirnya semua fokus sendiri-sendiri,” katanya, belum lama ini.
“Show room bersama, begitu PSBB [pembatasan sosial berskala besar], langsung mati. Sebab pengurusnya untuk menjaga keberlangsungannya [usaha masing-masing] saja susah. Akhirnya semua fokus sendiri-sendiri,” katanya, belum lama ini.
Ia berharap dengan berbagai kelonggaran kegiatan masyarakat yang saat ini sudah dijalankan, perekonomian akan kembali bergeliat. Dengan begitu PKWBK dapat membuka kembali showroom bersama Kampung Batik Kauman.
Baca Juga: Rusak, Jl Duwet Raya di Perbatasan Solo-Sukoharjo-Karanganyar Direhab
Sebagai informasi, tujuan showroom bersama di Kauman adalah untuk memfasilitasi IKM (Industri Kecil Menengah), terutama batik, dalam memasarkan produknya.
Baca Juga: Siap-Siap! 29 Sekolah Lagi di Solo bakal Dites Swab Acak
Melalui showroom itu, IKM yang tidak memiliki showroom pribadi bisa memasarkan produknya di showroom bersama. Keberadaan show room bersama dibuat juga untuk menjadi etalase kampung Kauman.
Pengunjung dari luar kota yang datang ke Kauman dan ingin melihat produk batik masyarakat Kauman, bisa langsung menuju showroom bersama sehingga tidak perlu berkeliling.
Baca Juga: Berusia 100 Tahun, Taman Balekambang Solo Siapkan Sajian Istimewa
Gunawan mengatakan di lokasi tersebut sempat terbentuk dua showroom bersama yang menampung produk masyarakat setempat.