Soloraya
Sabtu, 19 Februari 2022 - 06:06 WIB

Beringin Rawan Tumbang, Umbul Manten Klaten Butuh Pemikiran Akademisi

Ponco Suseno  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi pohon beringin di kompleks Umbul Manten Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo tumbang setelah di terjang angin kencang. Foto diambil Kamis (17/2/2022). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Pengelola Umbul Manten, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, mengaku membutuhkan sumbangan pemikiran dari kalangan akademisi guna merawat sejumlah pohon beringin agar tak gampang tumbang saat dilanda angin kencang.

Bencana alam berupa angin kencang telah menumbangkan beberapa pohon beringin berukuran raksasa yang diduga sudah berusia hingga ratusan tahun.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sinergi Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Hartoyo, kepada Solopos.com, Jumat (18/2/2022). Sejauh ini, Umbul Manten sangat mengandalkan kondisi air yang jernih dan suasana asri di kompleks umbul karena dipenuhi pohon beringin berukuran raksasa.

Baca Juga: Pohon Raksasa Umbul Manten Klaten Diusulkan Dipangkas, Ini Alasannya

Advertisement

Baca Juga: Pohon Raksasa Umbul Manten Klaten Diusulkan Dipangkas, Ini Alasannya

Sayangnya, jumlah pohon beringin berusia ratusan tahun itu semakin lama semakin berkurang. Hal itu disebabkan, pohon beringin tak mampu menahan terjangan angin kencang.

Sedikitnya, terdapat empat pohon beringin berukuran raksasa yang sudah tumbang karena diterjang angin kencang dalam 1-2 tahun terakhir. Semula, jumlah pohon beringin di kompleks Umbul Manten Sidowayah mencapai 15 pohon. Saat ini, jumlahnya tinggal sekitar 10 pohon beringin.

Advertisement

Baca Juga: Dikira Petir Menggelegar, Ternyata Beringin Umbul Manten Klaten Tumbang

Hartoyo mengatakan dampak dari beberapa pohon beringin yang tumbang bakal mengancam keasrian di kompleks Umbul Manten. Pohon yang tumbang menjadikan suasana di Umbul Manten terkesan panas karena terkena terik matahari secara langsung.

“Kerindangannya otomatis berkurang. Kami ingin, suasana di Umbul Manten ini tetap asri dengan tetap mempertahankan aspek lingkungannya. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kami ke depan. Semoga, ada akademisi atau pun yang lainnya yang dapat mencarikan solusi terhadap persoalan ini,” katanya.

Advertisement

 

Usia Tua

Kapolsek Polanharjo, AKP Nurwadi, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, mengakui kondisi Umbul Manten, Desa Sidowayah, dipenuhi belasan pohon beringin berukuran raksasa. Namun, sebagian besar pohon beringin itu sudah berusia tua dan akar pohon tak tertancap hingga ke dalam tanah.

Baca Juga: Diterjang Angin Kencang, Pohon Beringin di Umbul Manten Klaten Tumbang

Advertisement

“Akar pohon beringin di Umbul Manten Sidowayah ini hanya di permukaan. Akarnya tidak ke tanah secara mendalam. Makanya kami menyarankan agar dipangkasi dahan dan rantingnya. Ini untuk njagani atau untuk keselamatan bersama,” kata AKP Nurwadi.

Sebagaimana diketahui, satu pohon beringin di Umbul Manten Sidowayah tumbang Rabu (16/2/2022) pukul 17.30 WIB. Kejadian pohon beringin berukuran raksasa yang tumbang itu bukan yang pertama kali.

Di waktu sebelumnya, angin kencang juga pernah melanda di Umbul Manten, Desa Sidowayah, Rabu (11/12/2019) siang. Akibat bencana alam itu, tiga pohon beringin berukuran jumbo di lokasi setempat roboh.

Baca Juga: Tak Hanya Berenang, Pengunjung Umbul Manten Klaten Juga Bisa Terapi Ikan Hlo!

“Setiap pohon beringin yang tumbang, kami tetap menanamnya kembali. Seperti pohon yang tumbang kali terakhir itu tetap kami tanam lagi [kejadian Rabu (16/2/2022)]. Pohon beringin menjadi ikon utama di umbul sini,” kata Kepala Unit Umbul Manten Sidowayah, Gandi Prasetyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif