SOLOPOS.COM - Kegiatan pembuatan bendera di Dusun Jatiroto, Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Kamis (27/7/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Penjahit bendera asal Dukuh Jatiroto, Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, kebanjiran order jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI 2023. Peningkatan pesanan tersebut terjadi sejak pertengahan Juli 2023.

Pemilik rumah jahit di Desa Manggis itu, Kundori, 47, mengatakan pesanan mulai ramai pada pertengahan Juli dan diprediksi bertahan sepekan jelang 17 Agustus 2023.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Jadi memang ada peningkatan untuk pernik-pernik tujuhbelasan seperti umbul-umbul dan bendera. Hanya enggak seperti 2022 lalu. Misalkan kemarin [2022] 100 persen, ini 75 persen,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di rumah produksinya, Kamis (27/7/2023).

Berbeda dengan 2022 yang seluruh mitra penjahitnya lembur tiap hari jelang Agustusan, pada 2023 ini mitra penjahitnya bisa libur pada Minggu. Penjahit bendera asal Boyolali itu mengaku tidak terlalu paham penyebab penjualan bendera tahun ini lebih sepi.

Akan tetapi Kundori menduga karena antusiasme masyarakat yang telah menurun setelah setahun masyarakat lebih bebas beraktivitas akibat Covid-19. Walaupun begitu, ia tetap bersyukur karena pesanan masih mengalir lancar ke rumah jahitnya.

Untuk mengatasi jumlah pesanan yang banyak, ia bekerja sama dengan 15-20 penjahit lokal. Cara kerjanya, penjahit lokal membawa kain dari rumahnya untuk dikerjakan di rumah mereka masing-masing. “Dalam sehari untuk umbul-umbul begitu sekitar 200 potong, kalau bendera sehari sekitar 150-an kodi,” terang dia.

Harga umbul-umbul di tempatnya masih standar seperti pada 2022 yaitu Rp20.000 per buah. Panjangnya sekitar empat meter. Lalu untuk bendera juga masih sama dari 2022 mulai dari Rp6.000-Rp40.000 per buah tergantung ukuran dari bendera yang dipesan.

“Bendera ukuran 60 cm x 90 cm itu Rp6.000, 80 cm x 120 Rp10.000, 120 x 180 itu Rp40.000,” kata penjahit bendera asal Boyolali itu. Lebih lanjut, untuk pemasaran tidak ia lakukan sendiri. Kundori memiliki beberapa reseller yang akan membawa jahitan bendera merah putihnya ke seluruh Indonesia.

“Kalau bendera ini sudah dibawa [dipasarkan] ke seluruh Indonesia, tapi memang pesanan paling banyak di Jakarta,” jelas dia. Pada hari biasa, ia mengatakan hanya memiliki lima mitra penjahit untuk membuat stok pesanan hasduk Pramuka.

Sementara itu, salah satu mitra kerja Kundori, Tari, 44, mengungkapkan memang terasa ada penurunan produktivitas bendera. Pada 2022, setiap hari ia bisa menjahit sekitar 10 kodi bendera, pada 2023 ini menjadi sekitar enam kodi.

“Umbul-umbul sehari paling bisa jahit 8-10 buah. Untuk bendera enam kodi, kalau hari biasa enggak buat. Hanya buat hasduk, hari biasa 10 kodi, ini juga 10 kodi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya