Soloraya
Kamis, 10 Agustus 2023 - 18:24 WIB

Berkah Petani di Selo Boyolali, Harga Jual Tembakau Naik sampai 2 Kali Lipat

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu petani tembakau di Senet, Selo, Boyolali, mengecek tanaman tembakau di lahan sekitar rumahnya, Rabu (9/8/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALIPetani tembakau di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, bergembira karena harga jual tembakau pada 2023 ini naik dibanding 2022. Kenaikan harga tembakau bahkan sampai dua kali lipat.

Salah satu petani asal Dukuh Gebyok, Desa Selo, Suroso, 40, mengungkapkan harga daun tembakau basah pada 2023 ini mencapai Rp15.000 per kilogram. Padahal pada 2022 hanya sekitar Rp7.000 per kilogram.

Advertisement

“Alhamdulillah harganya naik semua. Untuk tembakau krosok [daun kering] Rp35.000-Rp40.000 per kilogram, tahun kemarin hanya Rp25.000 per kilogram,” kata Suroso saat berbincang dengan Solopos.com di Senet, Selo, pada Rabu (9/8/2023).

Sedangkan untuk tembakau rajangan kasar, petani tembakau Selo, Boyolali, itu mengatakan saat ini laku di harga Rp70.000-Rp80.000 per kilogram. Harga itu naik dibandingkan tahun lalu yang masih Rp60.000 per kilogram.

Advertisement

Sedangkan untuk tembakau rajangan kasar, petani tembakau Selo, Boyolali, itu mengatakan saat ini laku di harga Rp70.000-Rp80.000 per kilogram. Harga itu naik dibandingkan tahun lalu yang masih Rp60.000 per kilogram.

Suroso menjelaskan harga tembakau rajangan halus laku tinggi mencapai Rp150.000 per kilogram, naik hampir dua kali lipat dibanding pada 2022 yang masih Rp80.000 per kilogram.

“Mungkin harga tinggi karena kekurangan bahan [tembakau lebih sedikit]. Soalnya cuaca ini, hujannya kurang jadi panennya sedikit. Tahun ini bisa lebih dapat untunglah dibanding 2022,” jelas dia.

Advertisement

Sedangkan tembakau kering terjual seharga Rp33.000-Rp35.000 per kilogram. Pada 2022, harga tembakau daun kering yang ia jual Rp18.000-Rp20.000 per kilogram.

“Daun rajangan belum jual, soalnya kemarin saya menanamnya di pertengahan, bukan awal masa tanam. Jadinya belum bisa rajangan,” kata dia.

Marsono menduga kenaikan harga tembakau karena harga jual rokok yang mahal sehingga turut mengerek harga jual tembakau. Selain itu, ia menduga harga tembakau tinggi karena panen petani termasuk di Boyolali minim akibat curah hujan yang kurang.

Advertisement

“Saya menanam 3.000 pohon, kalau panen bagus bisa 3,5 ton. Tapi ini paling 3 ton,” kata dia. Sementara itu, Kades Selo, Andi Sutarno, membenarkan petani tembakau di Desa Selo saat ini bergembira karena harga jual panen yang tinggi dibanding tahun kemarin.

Ia menjelaskan harga tembakau rajangan kering bisa mencapai lebih dari Rp70.000 per kilogram, lebih tinggi dibanding 2022. Sedangkan daun basah tembakau, dia melanjutkan pada 2022 hanya Rp4.000 per kilogram sedangkan pada 2023 mencapai Rp10.000 per kilogram.

“Tapi untuk luas lahan penanaman tembakau tahun ini berkurang, karena petani takut kejadian tahun lalu berulang kembali. Tahun lalu harganya turun, jadi para petani beralih menanam sayuran lain,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif