SOLOPOS.COM - Gambar politikus PKS Sragen, Dedy Endriyatno. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN—Mantan Wakil Bupati (Wabup) Sragen Dedy Endriyatno mengusulkan agar pembangunan ke depan berkesinambungan pascapemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Pekerjaan rumah (PR) calon bupati mendatang yang mendesak segera ditangani terkait dengan pengadaan air bersih di utara Bengawan Solo. Dedy menilai berkali-kali ganti bupati tetapi masalah air bersih belum bisa tuntas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penjelasan itu diungkapkan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sragen saat berbincang dengan Solopos.com, akhir pekan lalu. Dedy mengusulkan pembangunan di Sragen berkesinambungan, artinya yang kurang tepat diperbaiki dan yang sudah baik ditingkatkan.

Dia mencatat problem air bersih masih menjadi PR yang mendesak di Sragen, khususnya di utara Bengawan Solo. Air bersih ini, ujar dia, selalu menjadi masalah setiap bupati dan mestinya bisa diselesaikan dengan cara apa pun.

Saat musim kemarau masalah air bersih selalu muncul dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selalu mengirimkan bantuan air bersih.

Problem kedua setelah air bersih, Dedy melihat disparitas pertumbuhan ekonomi di utara dan selatan Bengawan Solo harus seimbang, bukan timpang. Dia menyarankan agar perlu dipicu pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di utara Bengawan Solo, sehingga ke depan perlu dipikirkan bagaimana konsepnya dan pengembangannya.

Persoalan ekonomi di Sragen, kata dia, pascapandemi Covid-19 belum bangkit sepenuhnya. Dedy termasuk orang yang sebenarnya tidak setuju dengan pembangunan Kantor Pemda Terpadu itu.

“Saya tidak setuju dengan pembangunan kantor terpadu itu karena pascapandemi Covid lebih penting meningkatkan pertumbuhan UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah]. Dampak pandemi Covid-19 itu sampai sekarang masih dirasakan. Pemerintah harus hadir membantu masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi berkembang baik,” jelas dia.

Persoalan infrastruktur itu, bagi Dedy, menjadi kewajiban tahunan yang sifatnya rutin karena teramat banyak yang harus dipikirkan selain infrastruktur.

Berdasarkan data di Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen, pertumbuhan ekonomi di Sragen pada 2023 berada di 5,23%.

Dedy melihat pertumbuhan ekonomi itu bukan soal angka-angka tetapi merasakan bagaimana sambatnya masyarakat. Dedy menerima para pedagang di Pasar Kota Sragen yang sambat tentang sulitnya mencari penghidupan. Di saat sulit itu, kata dia, mereka masih dibebani dengan tarif retribusi yang naik pada 2024 ini.

“Los dan kios di pasar itu buka atau tutup tetap bayar retribusi. Permasalahan ekonomi di pasar itu tidak terselesaikan. Ekstremnya, los-los pedagang itu disuruh menempati orang tetapi cukup menyelesaikan tunggakan retribusi saja tidak ada yang mau,” kata dia.

Berdasarkan dokumen rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) 2025-2045, pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu isu strategis di masa mendatang.

Pada 2022, pertumbuhan ekonomi di Sragen di angka 5,76% kemudian turun di 2023 menjadi 5,23%. Angka pertumbuhan ekonomi itu belum bisa menyampai angka sebelum pandemic covid, yakni di 2019 sebesar 5,90%.

Strategi yang akan ditempuh Pemkab Sragen ke depan, pertumbuhan ekonomi Sragen harus didukung potensi lokal sehingga ketergantungan daerah ke daerah lain rendah.

Langkah selanjutnya, Pemkab mengupayakan pemberdayaan UMKM sebagai fondasi perekonomian lokal dan nasional. Kemudian infrastruktur turut mendukung laju pertumbuhan ekonomi dan jalan mantap di 2022 mencapai 86,51%.

Kemudian infrastruktur pelayanan dasar air bersih dan sanitasi juga menjadi pemikiran ke depan. Pemkab mencatat persentase penduduk yang dapat akses air minum layak di Sragen pada 2022 baru 87,08%.

Kemudian akses penduduk terhadap pelayanan sanitasi dan air limbah yang layak di 2022 baru 84%. Cakupan ketersediaan rumah layak huni di Sragen baru 87,82% di 2022 tetapi luasan permukiman kumuh yang tertangani di 2022 sudah 100%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya