SOLOPOS.COM - Kondisi Kantor Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten, Jumat (24/12/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com. KLATEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten, sempat kelimpungan saat membikin surat pertanggungjawaban (SPj) kegiatan di desa setempat pada awal 2021 karena semua berkas penting terendam banjir. Saat itu, Pemdes harus membikin laporan ulang lantaran kantor desa kebanjiran.

Demikian penjelasan Kepala Desa (Kades) Troketon, Sunaryo, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (24/12/2021). Hingga sekarang, Pemdes Troketon masih kesulitan mencari solusi guna mengatasi banjir yang sering terjadi saat musim hujan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Baca Juga: Palembang Sempat Dikepung Banjir, Ratusan Warga Mengungsi Sementara

“Kantor desa ini lokasinya agak rendah dibandingkan di kanan dan kirinya sehingga sering kebanjiran. Di awal 2021 pernah terjadi, SPj kegiatan yang kami buat ikut terendam. Akhirnya, kami harus bikin ulang,” kata Sunaryo.
Sunaryo mengatakan ketinggian genangan air yang terjadi di awal 2021 mencapai kurang lebih 90 cm. Waktu itu terjadi hujan lebat di kawasan Troketon dan sekitarnya.

“Empat komputer di kantor rusak karena tergenang air. Data kantor semuanya di komputer itu. Termasuk SPj kegiatan. Berkas-berkas juga ikut terendam. Itu mungkin dampak paling parah yang kami alami saat terdampak banjir,” katanya.

Sunaryo mengatakan kantornya menjadi daerah langganan banjir sejak 2013. Kali terakhir, Kantor Desa Troketon kebanjiran, Kamis (23/12/2021) malam. Saat itu, air hujan yang menggenangi kawasan kantor desa setinggi kurang lebih 30 cm.

Baca Juga: Hujan Deras Bukan Penyebab Utama Banjir di Madiun, Ini Penjelasan BPBD

“Selain kantor desa, ada tiga rumah di dekat kantor desa yang kebanjiran,” katanya. Sunaryo mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah Kecamatan Pedan.

Di samping itu, Sunaryo juga pernah mengusulkan bantuan keuangan senilai Rp450 juta ke pemerintah pusat guna meninggikan bangunan kantor desa setempat.

“Saat hujan, air dari mana-mana masuk ke sini [kantor desa]. Lokasi di sini kan lebih rendah dibandingkan di sebelah kanan dan kiri. Di selatan itu ada Sungai Troketon yang saat hujan, airnya meluap ke arah kantor desa. Di sini juga memperoleh limpahan air dari arah Cetan/Batur. Di bagian utara, yakni di daerah Alas, airnya juga ke sini kalau hujan,” katanya.

Baca Juga: Dua Jembatan Utama Putus Akibat Banjir, 5 Desa di Cianjur Terisolasi

Camat Pedan, Marjana, sempat mengecek Kantor Desa Troketon saat kebanjiran, Kamis (23/12/2021) malam. Hasil pengecekan, genangan air di Kantor Desa Troketon mencapai 25 cm-30 cm.

“Banjir di sini karena luapan air hujan. Gorong-gorong di sekitar sini kecil sehingga tak mampu menampung volume air dalam jumlah banyak. Tapi, banjir di sini lekas surut. Begitu hujan reda, biasanya airnya langsung surut,” katanya.

Marjana mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten guna mencari tahu penyebab utama Kantor Desa Troketon sering kebanjiran. “Kami mengecek drainase yang ada terlebih dahulu di sekitar sini, termasuk di pinggir jalan Pedan-Juwiring [pengecekan dilakukan hingga Desa Sobayan, Kecamatan Pedan]. Solusi lain agar Kantor Desa Troketon tidak kebanjiran, bangunannya ditinggikan. Tapi, itu masih rencana,” katanya.

Baca Juga: Waduh, Kantor Desa Troketon Klaten Jadi Langganan Banjir Sejak 2013

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya