Soloraya
Rabu, 28 September 2022 - 17:48 WIB

Berkat Irigasi Perpipaan, Petani Puhpelem Wonogiri Nikmati Panen Raya Jagung

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana panen raya jagung di Dusun Sambirejo, Desa Puhpelem, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, Selasa (27/9/2022). Turut hadir dalam kesempatan itu, jajaran forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkompimcam) Puhpelem. (Istimewa/Kodim Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Dusun Sambirejo, Desa Puhpelem, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, akhirnya dapat menikmati panen raya jagung secara optimal, Selasa (27/9/2022). Luas lahan jagung yang dipanen kali ini mencapai 4,5 hektare (ha).

Informasi yang dihimpun Solopos.com, panen raya kali ini berkat irigasi perpipaan yang selesai dibangun 2021. Setelah dibangun, jaringan irigasi itu dinilai memicu semangat warga Dusun Sambirejo memanfaatkan lahan mereka.

Advertisement

Mulanya, lahan pertanian aktif di dusun setempat luasnya 9 ha. Sementara 9 ha lainnya merupakan lahan tak terurus.

Lahan pertanian produktif ditanami jagung dan ketela pohon saat musim kemarau dan padi saat musim hujan. Kendati demikian, tanaman itu hanya dapat dipanen sekali dalam setahun.

Advertisement

Lahan pertanian produktif ditanami jagung dan ketela pohon saat musim kemarau dan padi saat musim hujan. Kendati demikian, tanaman itu hanya dapat dipanen sekali dalam setahun.

Selanjutnya, warga Dusun Sambirejo membentuk kelompok tani (Poktan) Mawar Merah. Mereka merancang program membangun jaringan irigasi perpipaan. Tujuannya membantu pengairan lahan pertanian warga yang berdampak pada meningkatnya produktivitas lahan.

Baca Juga: Lakukan Kombinasi Pertanian! Cara Sukses Jadi Petani Ala Ketua KTNA Wonogiri

Advertisement

Pada 2018, upaya Poktan Mawar Merah disambut baik oleh pemerintah desa (Pemdes) Puhpelem. Program pembangunan itu diguyur bantuan dari anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) senilai Rp169 juta.

Pada 2019, Pemdes Puhpelem kembali memberi bantuan senilai Rp87,5 juta melalui APBDes. Lantaran masih belum cukup menyelesaikan pembangunan jaringan irigasi, Pemkab Wonogiri memberi bantuan dana senilai Rp84 juta pada 2021. Dari seluruh dana swadaya dan bantuan pemerintah dengan total Rp539,5 juta itu, irigasi perpipaan akhirnya berhasil dibangun.

“Warga menyambut baik pembangunan itu. Lahan yang tadinya tidak terurus langsung diratakan dan dijadikan lahan pertanian. Sekarang, luas total lahannya sekitar 18 ha,” kata Damis kepada Solopos.com, Rabu (28/9/2022).

Advertisement

Baca Juga: Sentra Kopi di Wonogiri Ternyata Ada di 8 Kecamatan, Ini Daftarnya

Irigasi perpipaan itu berhasil meningkatkan produktivitas belasan lahan warga yang ditanami jagung. Dalam setahun, warga dapat memanen jagung empat kali dari yang tadinya sekali. Setiap satu ha menghasilkan 9 ton jagung.

Panen raya yang berlangsung Selasa lalu, terhitung sekitar 4,5 ha lahan jagung yang mengalami panen bersamaan. Hasil panen jagung itu ada yang dijual, dikonsumsi sendiri, dan sebagai pakan ternak.

Advertisement

“Biasanya warga menjualnya sendiri-sendiri. Sekarang harga satu kg jagung itu Rp4.250, berarti satu ton jagung harganya Rp4,25 juta,” ungkapnya.

Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Puhpelem, Warto, mengakui keberadaan irigasi perpipaan yang dibangun Poktan Mawar Merah sangat membantu meningkatkan produktivitas lahan pertanian warga. Ia bahkan menyebut keberadaan irigasi itu tak hanya dimanfaatkan warga Dusun Sambirejo.

Baca Juga: Manusia dan Ternak Berbagi Lewat Secuil Brem Wonogiri

“Ada dua desa yang mendapat manfaat adanya irigasi tersebut, Desa Puhpelem dan [Kelurahan] Giriharjo. Sumber airnya diambil dari Sungai Kresek dan dialirkan sejauh lima km ke lahan pertanian warga,” imbuhnya, Rabu.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa jaringan irigasi itu menggunakan empat pipa PVC. Masing-masing pipa tersebut berukuran 5 inci.

Seusai berhasil meningkatkan produktivitas petani, warga menggelar syukuran sekaligus meresmikan jaringan irigasi yang telah dibangun, Selasa.

Peresmian itu dihadiri Poktan se-kecamatan Puhpelem, Forkompimcam, dan sejumlah pejabat Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan Pangan) Wonogiri. Kepala Dispertan Pangan Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, turut hadir meresmikan jaringan irigasi itu secara simbolis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif