SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, menunjukkan piagam penghargaan dari Kementan saat penutupan Penas di Padang, Sumatra Barat, pekan lalu. (Istimewa/DKPP Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Bupati Klaten, Sri Mulyani, mendapat penghargaan dari Kementerian Pertanian (Kementan) berkat upayanya bersama petani Klaten mengembangkan varietas padi Rajalele Srinuk dan Srinar.

Penghargaan diberikan pada penutupan Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan XVI tahun 2023 di Kota Padang, Sumatra Barat, pekan lalu. Bupati Klaten dianggap berhasil dalam pengembangan padi varietas Rajalele Srinuk dan Srinar hingga mendongkrak pendapatan petani.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kemarin saya datang ke penutupan Penas di Padang. Kebetulan saya salah satu kepala daerah yang mendapatkan penghargaan dari Kementan terkait pengembangan padi Rajalele Srinuk dan Srinar. Tentunya dengan pengembangan [Srinuk dan Srinar] meningkatkan pendapatan bagi para petani naik sebesar 17 persen,” kata Sri Mulyani kepada wartawan di Masjid Raya Klaten, Senin (19/6/2023).

Mulyani mengatakan peminat beras dari padi varietas Rajalele Srinuk dan Srinar asal Klaten cukup tinggi. Dia menjelaskan selama ini para ASN secara rutin membeli beras varietas tersebut sebagai bentuk dukungan ke petani guna menanam varietas padi yang mengantar Bupati Klaten meraih penghargaan tersebut.

Selain ASN, beras Rajalele Srinuk dan Srinar selama ini juga diminati para pembeli dari berbagai daerah. “Saat ini para distributor sudah sangat kewalahan karena peminatnya tidak hanya dari Klaten tetapi juga dari luar Klaten,” jelas dia.

Sri Mulyani mengatakan perluasan budidaya padi varietas Rajalele Srinuk dan Srinar terus dilakukan oleh petani di Kabupaten Bersinar. “Istilah saya membumikan Rajalele Srinuk dan Srinar,” jelas Bupati Klaten.

Mulyani mengatakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) sudah ia minta menganggarkan bantuan ke petani agar mudah mendapatkan benih. Pada tahap awal, benih diberikan gratis kepada petani atau kelompok tani.

“Kedua, bagaimana memproses benih rajalele ini agar berkualitas. Maka dari itu, dari KPP harus menyiapkan benih Rajalele Srinuk dan Srinar yang banyak dan akan dititipkan atau dijual di wilayah UPT,” jelasnya.

Luas Tanam

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, juga menjelaskan Bupati Klaten menerima penghargaan dari Menteri Pertanian atas keberhasilan melakukan inovasi pengembangan padi varietas Rajalele Srinuk.

Pengembangan padi varietas Rajalele Srinuk dan Srinar meningkatkan pendapatan petani di Klaten yang melakukan budidaya Srinuk sebesar 17 persen. “Untuk luas tanam [padi Rajalele Srinuk] pada Januari sampai Mei 2023 seluas 378 hektare,” kata Widiyanti.

Padi varietas Rajalele Srinuk dan Srinar merupakan hasil pengembangan yang dilakukan Pemkab Klaten menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Penelitian dilakukan sejak 2013 lalu yang dimaksudkan untuk mempersingkat usia tanaman rajalele hingga panen dari semula 150-155 hari menjadi sekitar 105 hari.

Selain itu, penilitian ditujukan untuk memperpendek tinggi tanaman rajalele. Dari semula 146-155 sentimeter, tinggi tanaman rajalele hingga panen hanya sekitar 110 sentimeter. Beras yang dihasilkan dari padi itu tetap beras berkualitas premium yakni pulen dan wangi.

Penelitian juga untuk membangkitkan kembali minat petani menanam padi rajalele karena sebelumnya para petani mulai enggan menanam varietas rajalele dengan usia panen lebih lama dibandingkan varietas padi lainnya dan mudah rebah.

Padi varietas Rajalele Srinuk dan Srinar Klaten dinyatakan lolos sidang penilaian dan evaluasi varietas tanaman pangan dari Kementerian Pertanian pada 2019. Varietas padi itu mendapatkan rekomendasi untuk pelepasan varietas.

Pemkab Klaten menjadi Pemkab pertama yang mendapatkan hak perlindungan varietas (PVT) atas varietas Rajalele Srinuk dan Srinar pada 2022. Kementan menyerahkan Surat Keputusan (SK) PVT padi Rajalele Srinuk dan Rajalele Srinar kepada Pemkab Klaten pada Kamis, 31 Maret 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya