SOLOPOS.COM - Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, Kamis (13/7/2023), menunjukkan potongan rekaman video amatir warga saat bentrokan suporter Persis Solo GK dan B6. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Insiden bentrok suporter Persis Solo Garis Keras (GK) dan B6 di depan Kampus Universitas Surakarta (Unsa) Palur, Karanganyar, pada Sabtu (1/7/2023) malam terekam kamera handphone (HP) warga setempat. Rekaman video amatir ini menjadi alat bukti bagi Polisi mengungkap pelaku bentrokan tersebut.

Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, mengatakan dari rekaman video amatir tersebut, polisi berhasil menangkap dua pelaku penganiayaan itu. Kedua pelaku itu berinisial TI alias Saprol, 26, dan DI alias Sulur, 25. Keduanya warga Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

TI ditangkap saat melarikan diri ke Magelang pada 6 Juli 2023. Sementara Di ditangkap di kediamannya. “Ada warga yang kebetulan di lokasi kejadian merekam dan menyerahkan rekaman video itu kepada kami. Rekaman video itu jadi alat bukti untuk menangkap pelaku,” kata Jerrold dalam gelar perkara di Mapolres, Kamis (13/7/2023).

Ia mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam mengungkap kasus bentrok yang berujung pengeroyokan suporter Persis Solo tersebut. Kapolres hanya berpesan kepada para suporter untuk tetap menjaga kondusivitas wilayah. Jangan terpancing emosi sehingga muncul bentrok antarsuporter. Kapolres memastiak tak akan segan-segan melakukan upaya represif apabila ada gangguan Kamtibmas di Karanganyar.

Koordinator Suporter Persis Solo GK wilayah Karanganyar, Bayu, menyatakan kesiapan menjaga suportivitas antarsuporter. Insiden ini akan menjadi pelajaran bersama. “Kami menyerahkan masalah ini ke aparat hukum. Sekarang kami masih fokus penyembuhan korban, baik fisik dan mental,” kata dia.

Sebagai info, ada sepasang kekasih yang menjadi korban bentrok suporter Persis GK dan B6 lalu. Kedua korban masing-masing bernama Pandu Wisnu Dewantoro dan Yasinta Putri.

Pandu mengalami 11 luka tusukan, tujuh di antaranya di perut, satu  di lengan kanan, tiga di lengan kiri, dan memar di pipi. Sementara Yasinta mengalami luka bengkak di kepala belakang hingga merasakan pusing dan pandangan kabur.

“Bentrok suporter ini terjadi sekitar pukul 21.22 WIB setelah laga Persebaya dan Persis di Stadion Manahan Solo digelar pada 1 Juli lalu,” kata Kapolres.

Pasangan kekasih ini sebelumnya berboncengan pulang seusai menonton pertandingan sepak bola tersebut. Korban berkumpul dengan suporter Garis Keras yang berjumlah 30 orang menuju Flyover Palur Karanganyar.

Sesampainya di depan kampus Unsa Palur terjadi keributan antara suporter GK dan B6. Korban yang merupakan suporter Persis GK diadang pelaku yang merupakan suporter Persis Solo B6.

“TI menendang Pandu yang saat itu berboncengan dan menikamnya dengan pisau lipat dari saku celananya beberapa kali,” kata Kapolres.

Kemudian pelaku DI juga ikut menendang korban dan Yasinta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya