SOLOPOS.COM - Para perwakilan lemaga keagamaan dan Kemenag Jawa Tengah berfoto bersama Gubernur Ganjar Pranowo dan Bupati Sragen di Pondok Pesantren Hidayatul Muhtadin, Ngrejeng, Desa Klandungan, Ngrampal, Sragen, Senin (20/2/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyerahkan bantuan untuk rumah ibadah dan insentif guru agama senilai Rp434 miliar untuk lebih dari 5.000 lembaga keagamaan di Jateng. Bantuan itu secara simbolis diserahkan Gubernur di Pondok Pesantren Hidayatul Muhtadin di RT 008/RW 002, Dukuh Ngrejeng, Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Senin (20/2/2023).

Perwakilan guru agama Hindu, Kristen, dan Islam hadir dalam acara tersebut untuk menerima bantuan secara simbolis. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bersama ayahnya Untung Wiyono juga turut hadir mendampingi Gubernur.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Ini bantuan keagamaan yang rutin diberikan setiap tahun. Ada kenaikan nilai bantuannya. Ada kelompok guru agama, ada rumah ibadah, dan insentif. Nilainya tidak banyak. Harapannya guru-guru agama itu bisa mengajar nilai-nilai kerukunan, toleransi, kepada anak-anak. Total dananya Rp434 miliar,” ujar Gubernur saat ditemui wartawan.

Ganjar menerangkan bantuan Rp434 miliar itu digunakan untuk pembangunan fisik, bantuan operasional sekolah, sarana prasarana, dan insentif guru. Dia ingin para guru agama menjadi agen kedamaian, toleransi, mengajarkan budi pekerti kepada anak-anak.

Kepala Biro Kesra Pemprov Jateng, Imam Maskur, menyampaikan jumlah penerima bantuan keagamaan itu sebanyak 5.600-an lembaga. Bantuan yang diserahkan Gubernur secara simbolis di Sragen ini untuk 563 lembaga, seperti pondok pesantren, TPQ, dan rumah ibadah yang jumlahnya 63 unit. Selain itu, jelas dia, ada insentif guru agama yang diberikan lewat Kementerian Agama (Kemenag) sebanyak Rp277 miliar.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jateng, Musta’in Ahmad, menyampaikan bantuan insentif guru agama ditransfer ke rekening masing-masing. Targetnya ada 113.000 guru agama yang akan mendapatkan insentif pada 2023 ini.

Di sela-sela pemberian bantuan itu, Gubernur sempat berbincang dengan dua siswi SDN 1 Klandungan, Imelda dan Putri. Dua bocah itu ditanya tentang hal-hal tentang toleransi dan kerukunan. Setelahnya mereka mendapatkan hadiah berupa laptop dan ponsel dari Gubernur.

“Imelda, menurutmu teman dengan agama lain boleh dinakali tidak?” tanya Gubernur.

“Tidak boleh karena kami berbeda-beda, tetapi tetap satu juga,” jawab Imelda.

“Sekarang untuk Putri. Kira-kira kalau jadi guru, bagaimana cara putri mengajari anak-anak agar rukun?” sambung Ganjar.

“Mendidik yang baik. Beda agama tidak boleh diejek. Kaya atau miskin juga tidak boleh saling mengejek,” kata Putri.

Ganjar lantas mau memberi hadiah kepada Imelda dan Putri. Awalnya, mereka dikasih pilihan buah pisang atau jeruk. Kedua anak itu memilih buah jeruk. Saat diberi pilihan hadiah sepeda atau buku, Putri memilih sepeda dan Imelda memilih buku. Alasan Imelda dengan buku bisa mendapatkan ilmu.

Kemudian Ganjar memberi pilihan lagi, untuk Putri pilih ponsel atau sepeda dan Putri memilih ponsel. Lalu Ganjar meminta Imelda memilih buku atau ponsel? Pilihan Imelda tetap buku.

Lalu pada pilihan terakhir, Ganjar meminta Putri memilih ponsel atau laptop? Putri pun menjawab memilih ponsel. Kemudian Imelda diberi pilihan buku atau laptop, akhirnya Imelda memilih laptop. Ganjar memutuskan Putri dapat ponsel dan Imelda dapat laptop.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya