SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Wonogiri (Espos)–Konstelasi politik di Wonogiri menjelang Pilkada tahun ini akan berubah, karena salah satu bakal calon wakil bupati (Bacawabup) dari PDIP mundur. Dia adalah MH Zaenudin yang dalam pendaftaran di PDIP beberapa bulan lalu berpasangan dengan Marinir Giyarto.
Surat pengunduran diri Zaenudin diserahkan ke pengurus DPC PDIP Wonogiri, Jumat (30/4). Sementara itu di hari kelima pendaftaran kemarin, Koalisi Besar Wonogiri Bersih (KBWB) didatangi dua Bacawabup. Dua orang itu datang ke sekretariat dan langsung mendaftarkan sekaligus mengambil formulir, yakni Hj Siti Hardiyani, pengusaha asal Baturetno dan HM Suprapto mantan Sekda Sukoharjo dan mantan Bawabup Wonogiri 2005.
Sementara itu, Bacawabup asal PDIP, Zainudin saat dihubungi Espos menyatakan hari ini (Jumat) memutuskan mengundurkan diri dari pencalonan sebagai Bacawabup. Mundurnya itu apakah karena manuver utusan Giyarto yang datang ke KBWB untuk mencari informasi?
Mantan sekretaris DPC PDIP itu mengelak. “Bukan semata-mata karena faktor itu (manuver), tapi kami punya hak politik untuk mundur. Faktor lain juga karena melihat perkembangan politik saat ini dan paling krusial adalah alasan pribadi yang tidak bisa saya ungkapkan di media,” jelasnya.
Walau mundur, Zaenudin mengatakan tetap akan hadir pada pertemuan empat pasangan Bacabup-Bacawabup dengan pengurus ranting, PAC dan DPC di Gedung Giri Purna Bakti, Minggu (2/5). “Saya akan hadir, karena sebagai kader PDIP yang duduk di fraksi juga mendapat undangan.”
Diberitakan, utusan Marinir Giyarto, Karmunah, warga Selogiri datang ke kantor kesekretariatan KBWB Selasa pagi kemarin untuk mencari informasi. Utusan itu, menurut Soefi Hartoyo, mencari informasi terkait Bacabup dan Bacawabup.
tus