SOLOPOS.COM - Puluhan warga berebut pakaian pantas pakai dalam bazaar gratis yang digelar Komunitas Sukowati Peduli dan Berbagai di Mondokan, Sragen, Minggu (24/12/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Warga Sragen menyerbu bazar yang digelar Komunitas Sukowati Peduli dan Berbagi di Mondokan.

Solopos.com, SRAGEN — Tiga anggota Kokam Muhammadiyah bergandengan tangan membuat pagar betis. Puluhan ibu mendesak dari belakang. Mereka tak sabar segera menukar kupon dengan pakaian pantas pakai di bazar gratis yang digelar Komunitas Sukowati Peduli dan Berbagai (KSPB) bersama Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Sragen di kebun kosong sebelah selatan Gedung KPRI Guru Mondokan, Sragen, Minggu (24/12/2017).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Para ibu lainnya sibuk memilah pakaian pantas pakai sesuai selera. Setiap orang membawa tiga kupon yang bisa ditukar dengan barang di bazar itu. Mereka berasal dari keluarga miskin dari delapan desa di Kecamatan Mondokan, Sragen.

“Sudah, Bu! Gantian…gantian…!” teriak Satriyo, 35, salah satu anggota panitia acara.

Teriakan Satriyo tak dihiraukan para ibu itu. Di antara keramaian kaum Hawa, ada seorang lelaki berkaus kumal dan berambut gondrong tak tersisir. Ia menyodorkan tiga lembar kertas warna biru masing-masing berukuran 10 cm x 4 cm.

Panitia menukar kertas kupon itu dengan tas hitam yang masih bersegel. Pria yang diketahui bernama Suwarno, 43, warga Dukuh/Desa Trombol RT 024, Mondokan, memilah-milah beberapa pasang sepatu warna hitam.

Satu sepatu merek New Era ia masukkan ke dalam plastik bersama dengan tas baru. Ia kembali memilah-milah sepatu lagi seperti belum puas dengan pilihannya.

“Saya mencari yang ukuran agak besar sendikit. Yang ada hanya ukuran 34. Yang lainnya ukurannya ada yang 33 ke bawah. Tidak ada pilihan lain ternyata,” ujar Suwarno kepada Solopos.com, Minggu pagi.

Akhirnya, Suwarno memutuskan mengambil dua pasang sepatu bermerek sama dengan ukuran 33 dan 34. Kedua sepatu itu akan diberikan kepada kedua anaknya. Anak sulungnya duduk di kelas III SD dan anak bungsunya duduk kelas II SD.

Ia bergegas setelah dirasa cukup. Sebelum pulang, Suwarno mendapat satu paket sembako. Ia kemudian memasukkan uang recehan ke kardus infak kemudian pulang mengendarai motor.

Dalam hitungan menit, sepatu-sepatu itu sudah habis. Tas ransel untuk anak-anak sekolah juga habis. Tinggal pakaian perempuan yang jumlahnya ratusan potong, seprai, selimut, dan lain-lain.

Ngatiyem, 70, sejak pagi sibuk memilah pakaian. Nenek-nenek asal Dukuh Sumberagung RT 022, Desa Jekani, Mondokan, itu pulang dengan membawa tas plastik warna putih. Tas itu berisi sebuah baju seragam batik motif Sangiran yang biasa dipakai pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Sragen dan sebuah jaket doreng.

“Pakaian ini untuk dipakai sendiri. Kalau jaket dorengnya untuk mbah lanang,” katanya.

Ngatiyem datang bersama tetangga lainnya, seperti Harni, 60, dan Ngadinem, 53. Mereka tiba di Gedung KPRI Guru Mondokan di sebelah barat Polsek Mondokan pada pukul 05.30 WIB. Semua pakaian pantas pakai itu ludes dalam waktu 1 jam.

“Kalau tahu mulainya sudah siang, ya kami bisa ke sawah dulu. Saya menunggu acara sejak pukul 05.30 WIB karena panitia bilang acaranya dimulai pukul 06.00 WIB. Kami jalan kaki cukup jauh. Sumberejo sampai Mondokan ini jauhnya 4 km. Besok-besok kalau bagi-bagi pakaian seperti ini yang baru-baru ya,” ujar Harni.

Bendahara Komunitas Sukowati Peduli dan Berbagai (KSPB), Eni Sudarwati, menyiapkan kupon sebanyak 600 lembar untuk 200 warga miskin di Mondokan. Teknis pembagiannya diserahkan kepada Lazismu Mondokan.

“Pakaian pantas pakai itu berasal dari donatur yang dikumpulkan selama sebulan terakhir. Tidak hanya pakaian bekas tetapi ada pula yang baru. Ada tas, sepatu, jilbab, dan seterusnya. Kami tidak menghitungnya,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya