SOLOPOS.COM - Pendamping Desa di Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Eko Mulyono, mengenakan pakai wisuda dengan predikat cumlaude seusai diwisuda di De Tjolomadoe Karanganyar, akhir Oktober 2022 lalu. (Istimewa/Eko Mulyono)

Solopos.com, SRAGEN—Pendamping desa di wilayah Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Eko Mulyono atau akrab disapa Ekomul, patut menjadi inspirasi para pendamping desa lainnya di Kabupaten Sragen.

Hanya dengan bermodal uang pinjaman dari teman senilai Rp500.000, Ekomul mampu menyelesaikan studi Magister Ilmu Administrasi Prodi Administrasi Publik di Universitas Surakarta dengan predikat cumlaude lantaran indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,79.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ekomul kepada Solopos.com, Jumat (4/11/2022), berkisah tentang perjuangannya untuk menuntaskan kuliah S2. Ia berkeinginan studi S2 pada September 2020 lalu, namun tidak memiliki uang. Niatan itu didengar temannya dan kemudian memberi pinjaman uang Rp500.000 untuk mendaftar kuliah.

“Meskipun banyak halangan dan ringan yang saya rasakan, akhirnya saya bisa menyelesaikan ujian tesis. Selama ada niat dan keinginan kuat, jangan berhenti mengais asa dan cita-cita. Itu yang terus saya tanamkan pada diri saya,” kata Ekomul.

Ekomul bersama 678 mahasiswa S1 dan S2 diwisuda pada Sabtu, 29 Oktober 2022 lalu, di De Tjolomadoe Karanganyar.

Ekomul selalu optimistis dalam berusaha dan berdoa. Hal itu pula yang selalu ditekankan saat mendampingi desa-desa di Sambungmacan. Ekomul mendorong desa membuat master plan desa.

Sebelum melangkah lebih jauh, Ekomul meminta desa membahas secara komprehensif antara kepala desa dengan pemangku kepentingan di desa dengan skema pembangunan partisipatif.

Ekomul gemar blusukan ke desa-desa bertemu dengan kelompok masyarakat, kaum disabilitas, kelompok tani, majelis taklim, dan organisasi kemasyarakatan. Apresiasi berdatangan dari para kepala desa (kades) di Sambungmacan.

Salah satunya dari Kades Bedoro, Pri Hartono, yang menilai gaya pendamping desa yang satu ini memiliki semangat luar biasa untuk membawa kemajuan desa di Kecamatan Sambungmacan, seperti Desa Bedoro yang bisa menjadi desa mandiri.

Kades Gringing, Gathot Yunianto, pun menilai Ekomul sebagai pendamping desa yang mobile dan entengan karena kapan pun sesibuk apa pun bisa meluangkan waktu ketika dibutuhkan desa atau kelompok masyarakat.

Ekomul juga dekat dengan para guru pendidikan anak usia dini (PAUD), Ikatan Guru TK Indonesia, dan forum-forum lembaga desa, termausk forum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Camat Sambungmacan, Tri Mulyono, pun terbantu dengan keberadaan Ekomul dan pendamping desa lainnya untuk pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ekomul dikenal menjiwai pekerjaannya dan loyal kepada pimpinan. Ketika melangkah pun selalu koordinasi.

“Saya mengambil tesis berjudul Revitalisasi Peran Pendamping Desa Dalam Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Studi di Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen. Saya mengambil judul itu karena terinspirasi dari peran pendamping desa yang hanya berkutat di bidang data dan administrasi, tetapi belum merambah ke kegiatan-kegiatan di masyarakat. Bagaimana menggerakkan masyarakat untuk maju itu mendapat nilai plus untuk keberlanjutan SDG’s desa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya