SOLOPOS.COM - Pengamat politik Klaten, Azib Triyanto. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Klaten 2024 diprediksi bakal dinamis jika melihat proyeksi perolehan kursi parpol di DPRD berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten.

Dengan sembilan parpol yang lolos ke parlemen, peluangnya besar untuk muncul tiga hingga empat poros koalisi pengusung calon bupati-calon wakil bupati (cawabup). Namun, poros koalisi itu tergantung komunikasi para elite parpol di tingkat kabupaten.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara dan penghitungan menggunakan Sainte Lague, sembilan parpol yang diprediksi menduduki 50 kursi DPRD Klaten, yakni PDIP (18 kursi), Partai Golkar (7 kursi), Partai Gerindra (6 kursi), PKS (6 kursi), PKB (4 kursi), PAN (3 kursi), Partai Demokrat (3 kursi), PPP (2 kursi), dan Partai Nasdem (1 kursi).

“Kalau dilihat dari hasil rekapitulasi perolehan suara dan simulasi kursi Pemilu 2024, bisa ada sampai empat poros koalisi parpol pengusung pasangan calon. Tetapi, sepertinya hal itu tidak mungkin terjadi. Paling banyak hanya akan diikuti tiga pasangan,” kata pengamat politik sekaligus Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Klaten, Azib Triyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (14/3/2024).

Dalam sejarah pelaksanaan Pilkada di Klaten, rata-rata ada tiga pasang cabup dan cawabup yang berkontestasi. Azib menilai tak menutup kemungkinan muncul pasangan calon (paslon) dari jalur perseorangan.

Pernah muncul paslon dari jalur perseorangan pada Pilkada Klaten 2015. ”Kalau ada tokoh Klaten yang mau maju di jalur perseorangan, kalau dia punya basis massa banyak untuk mengumpulkan syarat dukungan 10 persen dari jumlah DPT, tentu peta persaingan bisa berubah,” jelas Azib.

Komunikasi Antarparpol

Azib menilai Pilkada kali ini berpotensi lebih dinamis dibandingkan Pilkada sebelumnya. Hal itu karena bakal banyak wajah baru yang tampil. “Dimungkinkan Pilkada akan berlangsung lumayan dinamis. Karena semua calon punya peluang sama,” kata mantan anggota Bawaslu Klaten tersebut.

Sementara itu, sejumlah parpol mulai menjajaki komunikasi meski masih bersifat informal. Seperti yang diakui Ketua DPD Partai Golkar Klaten, Yoga Hardaya. “Ngobrol-ngobrol tetapi belum sampai membahas secara detail soal rencana koalisi,” kata Yoga.

Yoga pun tak menutup kemungkinan koalisi parpol pengusung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 bisa berlanjut pada Pilkada Klaten 2024. Parpol yang tergabung dalam koalisi pengusung Prabowo-Gibran di antaranya Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, serta PAN.

“Harapan kami seperti itu. Koalisi Indonesia Maju bisa bersatu untuk mengusung calonnya pada Pilkada Klaten,” kata Yoga yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Klaten.

Ketua DPC Partai Gerindra Klaten, Hariyanto, juga mengatakan sudah ada komunikasi dengan parpol lain membahas arah koalisi meski masih bersifat informal.

“[Partai] Gerindra saat ini untuk internal partai belum membahas terkait Pilkada. Nanti dilihat perkembangannya. Ya kalau menjalin komunikasi dengan parpol lain ada tetapi belum resmi. Masih sebatas ngopi-ngopi dan ngobrol,” kata Hariyanto.

Hariyanto juga mengatakan koalisi di Pilpres bisa saja berlanjut mengusung pasangan cabup-cawabup Klaten untuk Pilkada 2024. “Mangga, silakan nanti berlanjut sampai Pilkada. Harapan kami seperti itu. Tetapi namanya politik, bisa berubah setiap saat,” kata Hariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya