SOLOPOS.COM - Pembenahan Jembatan Biru Kampung Mipitan, Solo, Kamis (23/4/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Bersih-bersih sungai di DAS Bengawan Solo akan melibatkan 6.000 sukarelawan.

Solopos.com, SOLO–Sebanyak 6.000 sukarelawan yang peduli pada penanggulangan bencana akan melakukan gerakan bersih-bersih di sepanjang daerah aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, Minggu (11/10/2015).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka dikerahkan untuk membersihkan enam lokasi sebagai rangkaian kegiatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang digelar pada 11-17 Oktober di Kota Solo. Keenam lokasi ini meliputi, sekitar Pintu Air Demangan, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), jembatan Pasar Gede, jembatan Arifin, jembatan Kandang Sapi dan Sungai Jenes di Kelurahan Laweyan.

Selain melibatkan semua anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Jawa Tengah dan beberapa daerah lain di luar Jawa Tengah maupun sukarelawan, kegiatan ini juga melibatkan warga sekitar.

Sejumlah alat berat juga akan dikerahkan untuk membersihkan DAS Bengawan Solo.

“Sebelum bersih-bersih dimulai seluruh peserta akan diapelkan dulu dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani,” kata Media Officer Bulan PRB BNPB Jawa Tengah, Arif Fuad Hidayah kepada Solopos.com, Sabtu (10/10/2015).

Arif menyebutkan selain dihadiri Menko PMK, kegiatan tersebut akan dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Arif mengatakan keenam lokasi bersih-bersih selama ini terdeteksi sebagai penyebab banjir di Kota Solo.

Enam titik anak sungai di tengah kota itu telah mengalami penyempitan dan pendangkalan akibat aktivitas warga yang membuang sampah secara sembarangan.

“Karena itu, dalam kegiatan ini kami melibatkan semua elemen dari masyarakat hingga TNI/Polri. Harapannya masyarakat ikut peduli dengan menjaga kebersihan sungai,” katanya.

Arif mengatakan peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana sudah diawali dengan pelatihan sukarelawan peduli bencana se-Indonesia yang dibuka pada Jumat (9/10/2015) malam. Sementara sebagai puncak peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana sesuai rencana dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), menteri terkait dan Duta besar ASEAN di Hotel Sunan pada Jumat (16/10/2015) mendatang.

“Presiden akan membuka kegiatan itu yang dihadiri ribuan peserta se-Indonesia,” kata dia.

Deputi I Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BNPB, Wisnu Widjaya menyampaikan perlu adanya pemahaman mengenai pengurangan risiko bencana di Indonesia. Untuk itu pihaknya mensinergikan komitmen nasional dan daerah dalam upaya pengurangan risiko bencana dalam kegiatan yang dipusatkan di Kota Bengawan tersebut.

“Kami targetkan adanya deklarasi bahwa Solo sebagai tonggak pengurangan risiko bencana,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya