Soloraya
Jumat, 8 Oktober 2021 - 16:48 WIB

Bersih Desa di Mojogedang Tak Digelar, Muncul Kejadian Aneh

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dalang Sunarso Stres asal Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, mementaskan wayang kulit dalam rangka bersih dusun Tepus, Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jumat (8/10/2021). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Tradisi bersih desa di Tepus, Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar sudah berlangsung turun-temurun sejak lama.

Bersih desa di daerah orang tuanya mendiang dalang Ki Manteb Sudarsono ini merupakan simbol rasa syukur kepada Tuhan atas keselamatan dan kesejahteraan yang diberikan kepada warga. Rasa syukur itu pun diwujudkan dengan mengadakan tradisi kenduri dan pergelaran wayang kulit (wayangan).

Advertisement

Tradisi ini diadakan rutin setiap tahun pada hari Jumat Pahing setiap Agustus. Namun karena saat ini masih pandemi Covid-19 dan ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka bersih desa atau juga disebut rasulan tahun ini baru bisa diadakan Oktober atau tepatnya Jumat (8/10/2021).

Baca Juga: Gegara Pandemi, Jadwal Bersih Desa di Mojogedang Karanganyar Mundur

Warga setempat meyakini jika tradisi ini terus dilakukan rutin, mereka akan dilimpahi keselamatan dan kesejahteraan. Sebaliknya, jika tidak diadakan, maka dikhawatirkan akan ada malapetaka yang menimpa.

Advertisement

Hal ini diungkapkan Kepala Dusun Tepus, Muhammad Gunadi saat ditemui di sela-sela acara. Ia menceritakan bahwa pada zaman dahulu, pernah sekali waktu bersih desa tidak dilakukan karena suatu sebab.

Beberapa hari kemudian muncul kejadian aneh yang diyakini berkaitan dengan tidak dilakukannya bersih desa itu. Kejadian tersebut antara lain ada beberapa bayi yang meninggal setelah dilahirkan serta banyak warga yang sakit. “Dulu pernah tidak dilakukan bersih desa. Habis itu banyak bayi yang lahir kemudian meninggal dan banyak juga warga yang sakit,” ujarnya.

Baca Juga: BEI Gelar Vaksinasi di Karanganyar Berhadiah Saham, Catat Tanggalnya! 

Advertisement

Setelah peristiwa itu, bersih desa selalu diadakan kembali setiap tahun dan diikuti oleh semua warga setempat. “Itu hanya terjadi sekali. Setelah itu ya bersih desa diadakan terus supaya kami tetap diberi keselamatan dan kesejahteraan,” ujarnya.

Kegiatan bersih desa itu semuanya dibiayai oleh swadaya masyarakat. Mereka juga bergotong royong supaya kegiatan berjalan lancar.

Sedikit berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu di mana wayangan dilakukan siang hingga malam hari, sekarang wayangan dilakukan siang hari sampai sore saja. Sedangkan ritual kenduri tetap dilaksanakan seperti biasa, yakni di pagi hari sebelum wayangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif