SOLOPOS.COM - Pejabat Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo, Yayasan Pendidikan Tinggi Slamet Riyadi, dan pengurus Koperasi Unisri berfoto dalam kegiatan Rapat Anggota Perencanaan Tahun 2022 Koperasi Pegawai Unisri di Tawangmangu, Karanganyar, Minggu (5/12/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Koperasi Pegawai Universitas Slamet Riyadi atau Unisri Solo mampu menjaga stabilitas usahanya di masa pandemi Covid-19. Tahun ini aset koperasi bahkan tercatat hampir Rp20 miliar.

Aset tersebut berpeluang terus bertambah mengingat potensi besar yang dimiliki kampus tersebut. Pengembangan model bisnis dapat menjadi sarana agar koperasi semakin mendorong kesejahteraan bersama.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Koperasi Unisri, Widodo, mengatakan aset koperasi saat ini senilai Rp19,5 miliar per laporan bulan Oktober 2021. Meski memiliki aset cukup besar, ia meminta anggota tetap berkomitmen mengembangkan koperasi di masa mendatang.

Baca Juga: Pemudik Nataru Masuk Solo Diperiksa di 4 Check Point, Ini Lokasinya

Koperasi Unisri Solo merancang program kerja pada 2022 melalui Rapat Anggota Perencanaan (RAP) yang digelar di Karanganyar, akhir pekan lalu. Koperasi tersebut juga menggelar diklat untuk pengembangan kelembagaan dan anggota.

“Aset koperasi hampir mendekati Rp20 miliar meski saat ini kita sedang dibayangi Covid-19 dan ekonomi yang belum stabil. Butuh komitmen dan kepercayaan anggota agar koperasi dapat bertumbuh kembang bersama,” ujar Widodo kepada Solopos.com, Jumat (10/12/2021).

Koperasi Unisri Solo berpeluang terus berkembang karena memiliki potensi 5.000 mahasiswa, 150 tenaga kependidikan dan banyak tenaga nonkependidikan yang bisa dilayani. Rektor Unisri, Sutardi, mendorong kampus maupun Yayasan Pendidikan Tinggi Slamet Riyadi mengembangkan sisi entrepreneur.

Baca Juga: 3 Tahun, Nasib Patung Obor Dekat Flyover Manahan Solo Masih Tak Jelas

Sutardi berkeinginan Unisri Mart ke depan dapat melayani kebutuhan warga kampus secara langsung maupun luring. “Harus ada gebrakan. Koperasi juga perlu jemput bola untuk menambah anggota,” ujarnya.

Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Slamet Riyadi Surakarta, Sularno, menyebut koperasi perlu didorong sebagai entitas bisnis yang kontributif dan kompetitif. Untuk mewujudkan hal itu, Sularno menyebut ada sejumlah strategi.

Mulai pengembangan model bisnis koperasi melalui korporasi, pengembangan factory sharing dengan model kemitraan agar terhubung dengan rantai pasok, serta pengembangan kelembagaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya