Soloraya
Kamis, 18 Januari 2024 - 16:58 WIB

Bertemu di Solo, Pendukung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Bersepakat

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukarelawan dan pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang mengatasnamakan aktivis dan tokoh Kota Solo Pro Demokrasi Lintas Generasi bertemu dan berdiskusi di Solo, Kamis (18/1/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Sukarelawan dan pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang mengatasnamakan aktivis dan tokoh Kota Solo Pro Demokrasi Lintas Generasi bertemu dan berdiskusi di Solo, Kamis (18/1/2024).

Pertemuan tersebut dilangsungkan di Ndalem Padmosusastran Solo sekira pukul 13.00 WIB. Mereka berdiskusi dan bersepakat untuk membentuk komite Solo Melawan Politik Amoral atau Sempal.

Advertisement

Komite itu untuk melawan praktik-praktik politik amoral, khususnya politik dinasti dan Calon Presiden (Capres) pelanggar hak asasi manusia (HAM).

“Kami sepakat dengan teman-teman relawan paslon 1, adalah bagaimana melawan cara-cara politik amoral. Lalu kami bersepakat untuk membentuk sebuah komite yang kami beri nama Sempal, Solo Melawan Politik Amoral, khususnya politik dinasti dan imunitas,” ujar Jubir Sempal dari pendukung paslon nomor urut 3, Prijo Wasono, kepada wartawan, Kamis (18/1/2024).

Menurut dia, dalam pertemuan itu juga disepakati tidak bersepakat sosok pelanggar HAM bisa maju menjadi Capres. Ke depan, Prijo mengatakan Sempal akan mengidentifikasi praktik-praktik amoral, tidak beretika, dan kecurangan di lapangan. Misalnya persoalan keberpihakan aparatur negara dan cara-cara terstruktur dukungan terselubung ke paslon.

Advertisement

“Di mana seharusnya Presiden netral. Jadi kami akan menggalang bukti-bukti di lapangan terkait praktik-praktik politik curang, amoral dan tidak beretika,” kata dia.

Ihwal pertemuan para pendukung dan relawan paslon 1 dan paslon 3 siang itu, menurut Prijo, karena dipersatukan nilai-nilai moral yang baik dan ingin adanya nilai etika yang baik.

Disinggung isu bersatunya Ganjar dan Anies, menurut Prijo hal itu dinamika nasional yang jadi ranah parpol. “Itu kebijakan parpol, yang mestinya keputusan nasional. Kami di grassroot, lebih bersandar kepada kepada nilai-nilai moral dan etika yang baik. Bila nanti bertemu harapan kami berpedoman kepada nilai-nilai moral dan etika yang baik,” terang dia.

Advertisement

Penuturan senada disampaikan Catur Budi Susanto Jubir Sempal dari pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. “Intinya kebersamaan kami ini berangkat dari keresahan bersama, melihat sebuah cawe-cawe penguasa dalam proses demokrasi hari ini. Yang kami membahasakannya atau dalam bahasa kami sudah sampai tingkat amoral,” ujar dia.

Menurut Santo, panggilan akrabnya, pascareformasi 1998 baru kali ini ada intervensi kekuasaan terhadap proses demokrasi lima tahunan, khususnya Pilpres.

“Ketidaknetralannya kentara banget, sudah sampai kanan-kiri kita. Misalnya kemarin ada bansos yang merupakan kewajiban negara atas situasi yang sulit, diklaim sebagai bantuan individu,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif