SOLOPOS.COM - Patung GRAy Partini di Taman Balekambang. (Pura Mangkunegaran)
Solopos.com, SOLO–Penjajakan kerja sama antara Pemkot Solo dengan Jawa Timur (Jatim) Park Group adalah peluang pengelolaan Taman Balekambang Solo setelah rampung direvitalisasi.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo Aryo Widyandoko kepada Solopos.com melalui Whatsapp, Selasa (25/7/2023).
Aryo menjelaskan belum ada kerja sama antara Pemkot Solo dengan Jatim Park Group sejauh ini. Keduanya baru melakukan penjajakan.
“Baru penjajakan, pembicaraan awal,” jelas dia.
“Baru penjajakan, pembicaraan awal,” jelas dia.
Ditanya apakah Pemkot Solo masih mencari pihak ketiga lainnya untuk kerja sama pengelolaan Taman Balekambang, Aryo mengikuti kebijakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
“Kami ngikuti kebijakan Bapak Wali Kota untuk soal pihak ketiga, baik dari Jatim Park ataupun pihak lain,” ujar dia. Aryo menjelaskan belum ada rencana membangun destinasi wisata baru di Kota Solo bersama Jatim Park Group.
Pertemuan itu dilakukan lebih kurang 1 jam. Gibran meminta Aryo untuk mengajak Direktur Utama Jatim Park Group berkunjung ke sejumlah tempat wisata di Kota Solo antara lain Pura Mangkunegaran.
Gibran menjelaskan peluang investasi atau kerja sama bersama Jatim Park Group terkait tempat wisata. Gibran pernah bertemu dengan perwakilan Jatim Park Group di Jatim tahun ini.
“Peluang kerja sama ada, nanti saya jelaskan kalau sudah jadi saja,” jelasnya. Gibran masih merahasiakan penjajakan itu apakah dalam bentuk investasi atau kerja sama dengan Jatim Park Group.
Berdasarkan laman resmi Jatim Park Group, Jatim Park Group memiliki 11 taman rekreasi di Surabaya dan Malang. Serta 1 taman rekreasi di Jawa Barat. Wahana rekreasi Jawa Timur Park Group bervariasi, mulai dari museum, kebun binatang, taman, hingga pusat permainan, yang semuanya ditujukan untuk anak dan keluarga.
Untuk melengkapi kenyamanan wisata, Jawa Timur Park Group juga telah memfasilitasi 4 hotel di Jawa Timur. Jatim Park Group mengembangkan bisnisnya menggandeng Pemda setempat dan pemerintah pusat.
Sebelumnya, Wali Kota Solo mengatakan mulai mencari operator untuk mengelola Taman Balekambang setelah rampung direvitalisasi.
“Pak Aryo [Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Aryo Widyandoko] sudah saya suruh cari calon-calon operatornya. Pengelolaan seperti Solo Safari dan Museum Pedaringan [Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo]” kata Gibran ditemui wartawan di Loji Gandrung, Senin (12/6/2023).
Gibran mengatakan sejumlah pertimbangan memilih menggandeng operator pihak ketiga dari pada dikelola Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) maupun Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk pengelolaan Taman Balekambang, antara lain supaya lebih profesional, lebih bisa melakukan pemeliharaan, dan semua beban tidak ada di Pemkot Solo.