Soloraya
Rabu, 10 Oktober 2012 - 18:14 WIB

Bertentangan dengan Aspirasi Petani Wonogiri, Malam ini, Dam Colo Barat-Timur Ditutup

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dan Colo, Nguter, Sukoharjo

Dan Colo, Nguter, Sukoharjo

KARANGANYAR–Rapat pleno Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo (TKPSDA), Rabu (10/10/2012) siang di Lorin Solo, Jl Adi Sucipto 47, Karanganyar, memutuskan aliran air ke Dam Colo Barat dan Colo Timur akan ditutup Rabu pukul 24.00 WIB. Hal ini bertentangan dengan aspirasi masyarakat Selogiri yang Minggu (7/10/2012) meminta penutupan Dam Colo Barat diundur sampai 15 Oktober mendatang.

Advertisement

Pertimbangan yang dikemukakan dalam pengambilan keputusan rapat yang dihadiri 64 orang perwakilan berbagai stake holders yang ada di Bengawan Solo itu adalah ketersediaan air yang sudah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan alokasi air Daerah Irigasi Colo secara efektif dan ketentuan pola yang berlaku serta kesepakatan yang telah dibuat.

Kepala Seksi Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Gemala Suzanti, ketika ditemui wartawan di sela-sela sesi rapat, mengatakan 64 orang yang hadir terdiri dari dua orang perwakilan BBWS, 24 orang perwakilan kabupaten/kota yang dialiri Sungai Bengawan Solo, 10 orang dari dinas tingkat Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta 32 masyarakat baik dari LSM maupun pelaku industri.

Ia menambahkan, rapat pleno itu berguna untuk meninjau kebijakan mengenai pembangunan sarana, permasalahan banjir dan kekeringan serta membahas alokasi air.

Advertisement

“Kebijakan yang diambil dalam rapat pleno ini tidak berasal dari satu instansi saja, tetapi kesepakatan dari semua stake holder yang ada di Sungai Bengawan Solo. Termasuk di sana, debit air yang dikeluarkan ke aliran-aliran sungai,” papar Suzanti.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ratusan petani dari Kecamatan Selogiri, Wonogiri menuntut agar penutupan saluran Induk Colo Barat yang rencananya akan ditutup Senin (8/10/2012) pukul 24.00 WIB diundur sampai 15 Oktober.

Mereka berpendapat, penutupan aliran air berpotensi membuat tanaman padi seluas sekitar 520 hektare di Selogiri gagal panen (puso).

Advertisement

Sebelumnya, massa yang berasal dari Gabungan Paguyuban Petani Pengguna Air (GP3A) Irigasi Colo Barat beserta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Jaten, Desa Nambangan dan Desa Pule, Kecamatan Selogiri berkumpul di lapangan Karanganyar, Jaten, Selogiri, Wonogiri, Minggu (7/10/2012) sekitar pukul 16.00 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif