Soloraya
Rabu, 10 November 2021 - 11:36 WIB

Berulang Kali Guru di Solo Ketahuan Melanggar Protokol Kesehatan

Mariyana Ricky P.d  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustri pemakaian masker. (Freepik)

Solopos.com, SOLO—Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, kembali memarkir kendaraan dinasnya di tempat yang tak biasa. Kali ini, mobil berpelat nomor AD 1 A itu diparkir di halaman SDN Nusukan Barat 113 Solo sejak Selasa (9/11/2021) pagi lantaran guru kedapatan melanggar protokol kesehatan (prokes), khususnya tak menggunakan masker saat pertemuan tatap muka (PTM).

Temuan Gibran soal guru tidak memakai masker ketika PTM tidak saat ini saja. Sebelumnya, pada awal hingga pertengahan September 2021, Gibran juga menemukan sejumlah guru di beberapa sekolah tak memakai masker saat PTM.

Advertisement

Saat itu, Gibran menyebut tindakan tersebut bisa mengancam pelaksanaan PTM di sekolah tersebut. Dia lantas meminta Disdik memberi peringatan agar perbuatan tersebut tak dicontoh para siswa.

“Kalau gurunya enggak pakai masker, ya, anaknya [siswa] ikut-ikutan enggak pakai masker,” kata dia, Selasa (14/9/2021). Gibran menyampaikan setelah PTM resmi dimulai awal September, ia menyempatkan inspeksi mendadak sebelum berkantor di Balai Kota. Dalam inspeksi itu ditemukan beberapa guru yang nekat melepas masker, begitu pula siswa-siswanya.

Advertisement

“Kalau gurunya enggak pakai masker, ya, anaknya [siswa] ikut-ikutan enggak pakai masker,” kata dia, Selasa (14/9/2021). Gibran menyampaikan setelah PTM resmi dimulai awal September, ia menyempatkan inspeksi mendadak sebelum berkantor di Balai Kota. Dalam inspeksi itu ditemukan beberapa guru yang nekat melepas masker, begitu pula siswa-siswanya.

Pelanggaran Lagi

Sementara itu, kemarin Selasa, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu merasa kecewa lagi lantaran masih ada guru yang tak memakai masker saat PTM. Buntutnya, seluruh siswa dan guru yang berada di lingkungan sekolah diuji swab antigen pada hari itu juga.

Ora pada gawa [tidak membawa] masker, gurunya, siswanya juga. Ya nanti biar di-swab,” ucap Gibran saat ditemui di Balai Kota, Selasa siang.

Advertisement

“Semoga hasilnya negatif, ini untuk kebaikan kita. Pokoknya harus sesuai SOP [standard operational procedure]. Yang penting, kalau gurunya pakai masker, muridnya pasti pakai masker. Kalau gurunya tidak kasih contoh, ya muride sak-sak’e [seenaknya],” imbuhnya.

Kepala SDN Nusukan Barat 113 Solo, mengaku tidak mengetahui peristiwa Gibran mendatangi sekolahnya. Dikonfirmasi terpisah, Lurah Nusukan, Utik Sri Wahyuni, mengaku sudah mengetahui informasi tersebut. Namun, ia mengaku kurang tahu persis siapa yang tidak taat protokol kesehatan di SDN Nusukan Barat 113 Solo itu. Gurunya saja, murid saja, atau keduanya.

“Saat kejadian saya tidak di lokasi. Pas saya datang, Bapak [Gibran] sudah tindak [pergi]. Saya sampai situ sudah pelaksanaan swab,” jelas Utik.
Dia menambahkan berdasarkan informasi yang ia peroleh dari Puskesmas Nusukan, jumlah siswa dan guru SDN Nusukan 113 Solo yang dites ada 60 orang. “Yang datang di situ semua dites swab, hasilnya negatif Covid-19,” bebernya.

Advertisement

Utik menyebut Gibran juga sempat mengunjungi SD Muhammadiyah 3 yang lokasinya tidak jauh dari SDN Nusukan Barat 113 Solo. Sejumlah siswa juga diuji swab untuk skrining.

Peringatan

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Etty Retnowati, menyebut pelaksanaan PTM di sekolah itu tak dihentikan, namun sekolah bakal diberi peringatan, termasuk pengawasnya. Dia mengaku sudah mendapat laporan ihwal pelanggaran prokes. Termasuk soal Wali Kota Solo yang memarkirkan mobil dinasnya di halaman SD tersebut.

“Sudah, sudah dapat laporan. Saya tidak tahu masalahnya, hanya dilapori ada uji swab,” kata dia, Selasa sore. Etty mengaku selalu mengingatkan agar semua pihak taat prokes. Peringatan diberikan setiap apel pagi. Namun, Etty menegaskan jika ada satu-dua yang melanggar, hal itu tidak berarti kedisiplinan guru dan siswa dalam penerapan prokes rendah.

Advertisement

“Cukup diingatkan saja besok pakai masker, kan kami enggak tahu juga berapa yang tidak pakai masker, apa memang biasa enggak pakai atau bagaimana. Besok kami lihat bagaimana penjelasan pengawas sekolah,” terangnya melalui sambungan telepon.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif