SOLOPOS.COM - Pengantar calon haji memadati pagar Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, mereka menunggu sejak pagi untuk mengantar saudara, keluarga atau kerabat mereka yang akan berangkat ke Tanah Suci, Jumat (3/6/2022). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Pagi itu cukup terik di halaman Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali. Jarum jam menunjuk angka 10.00 WIB, Jumat (3/6/2022). Penjual es teh yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan sudah menghitung hasil jualannya.

Ada juga yang sibuk menyiapkan minuman lain untuk dijajakan. Tidak lama kemudian, bus-bus masuk ke asrama haji itu membawa jemaah calon haji (calhaj) kloter kedua yang malamnya akan diberangkatkan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dengan wajah semringah para calhaj turun dari bus lalu menunggu giliran untuk menjalani pemeriksaan oleh Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) maupun Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH).

Tetapi, bukan hanya jemaah calon haji yang menunggu. Para pengantar juga dengan sabar menunggu anggota keluarga, rekan atau saudara yang akan berangkat ke Tanah Suci. Di bawah terik matahari, mereka berdiri untuk sekadar bercengkerama atau pun bersalaman.

Banyak pula yang menyaksikan dari luar pagar Asrama Haji Donohudan. Para pengantar calhaj tampak kelelahan dan mengantuk, ditambah terik matahari yang sedang tidak bersahabat. Tetapi wajah mereka ceria.

Baca Juga: Dari Pati, 2 Kloter Pertama Jemaah Calhaj Tiba di Asrama Haji Donohudan

Ada tawa bercampur haru, kebanggaan dari para pengantar melihat saudara, orang tua, hingga sahabat mereka yang akan melengkapi rukun Islam kelima hanya dalam hitungan hari.

Yanuar misalnya, ia mengantar orang tuanya ke Donohudan bersama sanak saudara dan tetangga. Total membawa empat mobil dan sudah melakukan perjalanan dari Kabupaten Pati sejak pukul 03.00 WIB.

“Nganter orang tua, usianya 49 dan 52 tahun, saya datang dari Pati jam 02.00 WIB pagi, saya berangkat berdua naik mobil sama teman saya. Tapi juga ada rombongan yang mengantar di belakang ada empat mobil Elf,” ujarnya.

Euforia

Kebanggaan dan rasa bahagia terpancar dari wajah dari Yanuar untuk kedua orang tuanya. Ia mengaku sangat senang ketika mengetahui ayah dan ibunya akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Bahkan persiapan yang mepet pun tidak menghalangi euforia yang dirasakan.

Baca Juga: Lepas Jemaah Calhaj Di Donohudan, Ganjar Pranowo Titip Doa Untuk Negara

“Bangga dan bahagia melihat bapak dan ibu akhirnya berangkat, apalagi sempat tertunda juga dua tahun. Rasanya juga senang sekali melihat orang tua bisa menunaikan yang jadi tuntunan agama,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di sekitar Asrama Haji Donohudan.

Tangis haru dan doa dipanjatkan juga oleh Ayu, warga Desa Talun, Kabupaten Pati, yang mengantar orang tuanya pergi berhaji tahun ini. Dengan sesenggukan dan mengelap air mata bahagianya, ia dengan bangga menyebut adalah tujuan hidupnya mengantar kedua orang tuanya ke Tanah Suci.

“Bangga dan senang, tujuan hidup saya hanya ingin mengantarkan orang tua naik haji. Alhamdulillah doa saya diijabah Allah tahun ini. Semoga hajinya mabrur dan membawa berkah,” ucapnya haru.

Baca Juga: Dari Pati, 2 Kloter Pertama Jemaah Calhaj Tiba di Asrama Haji Donohudan

Bukan hanya bagi pengantar haji, para calhaj juga tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan bahagia kepada para sanak saudara atau famili yang mengantar mereka. Ridwan, salah satu calhaj kloter kedua, tidak bisa menahan binar sekaligus air mata di wajahnya.

“Senang bisa berangkat tahun ini, meskipun mestinya sama ibu, tapi tidak bisa berangkat karena regulasi, tapi alhamdulillah, senang sekali akhirnya berangkat. Saudara juga mendoakan dan mengantar saya, jadi ini momen haru untuk saya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya