Soloraya
Kamis, 17 November 2022 - 18:18 WIB

Berusia 105 Tahun, Karanganyar Berupaya Jadi Kabupaten Maju dan Berdaya Saing

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Menapaki usia ke-105, Kabupaten Karanganyar menuju kemajuan dan berdaya saing. Potensi wisata alam kaki Gunung Lawu menjadi sektor unggulan penyokong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Bumi Intanpari.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan kawasan wisata baru di Karanganyar tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dari kawasan wisata kuliner, alam hingga buatan. Bahkan desa-desa wisata juga tumbuh dan berkembang.

Advertisement

Mereka bersaing menawarkan objek wisata alam yang halal, berkualitas, bersih serta bertata kelola bagus. Dukungan para pelaku usaha mandiri makin menggiatkan gelora wisata tersebut.

“Kreativitas desa wisata mengangkat potensi wilayahnya saat ini sangat kompetitif. Dari situlah perekonomian tumbuh mandiri dan hasilnya memuaskan masyarakat setempat,” kata Juliyatmono ketika dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (17/11/2022).

Advertisement

“Kreativitas desa wisata mengangkat potensi wilayahnya saat ini sangat kompetitif. Dari situlah perekonomian tumbuh mandiri dan hasilnya memuaskan masyarakat setempat,” kata Juliyatmono ketika dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (17/11/2022).

Saat ini, Karanganyar menjadi rujukan para pelancong yang ingin menikmati wisata alam. Di berbagai wilayah Karanganyar pun tampak ramai pengunjung. Geliat ekonomi meningkat bahkan hingga malam hari. Produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjamur terutama hasil pertanian.

Baca Juga: Warga Karanganyar Rindu Jalan Mulus

Advertisement

“Pertumbuhan kegiatan UMKM, kuliner berbagai wilayah menjadi pembanding potensi yang dimiliki dengan brand wisata alam murah higienis dan halal, ” katanya.

Menurutnya, tugas Pemkab Karanganyar tinggal mempromosikan dan menyiapkan sarana prasarana pendukungnya. Juliyatmono tak memungkiri tantangan ke depan diyakininya jauh lebih berat. Mewujudkan infrastruktur memadai bukanlah persoalan mudah, apalagi keterbatasan anggaran.

Pemkab masih mengandalkan bantuan pemerintah pusat untuk itu. Apalagi, pandemi Covid-19 telah memangkas ratusan miliaran rupiah anggaran pusat ke daerah. Kondisi jalan salah satunya menjadi perhatian serius pemerintahannya.

Advertisement

Baca Juga: Besok Ada Parade Marching Band Hingga Pertunjukan Kolosal di HUT Karanganyar

Program pembangunan yang dikerjakan melandasi spiritnya sejak periode 2014-2018 dan 2019-2023. Di 2023, Pemkab Karanganyar diharapkan mampu menyelesaikan semua program yang terangkum di RPJMD lima tahunan. Seluruh program yang dibiayai APBD maupun kerja sama berbagai pihak, terukur dan transparan. Hal itu menunjukkan kemajuan pola pikir dan siap bersaing atau berkompetisi.

“Kami membuka peluang investasi sebesar-besarnya bagi para calon investor untuk berinvestasi di Karanganyar. 2023 menuju Karanganyar maju dan mantap,” katanya.

Advertisement

Tujuan Investasi

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karanganyar, Timotius Suryadi, mengatakan Karanganyar tetap menjadi salah satu tujuan para investor dalam membuka dan mengembangkan usaha. Wilayah kabupaten Karanganyar merupakan salah satu wilayah yang cukup strategis dalam hal pengembangan usaha.

Berdasarkan data capaian investasi hingga triwulan ketiga mencapai Rp3.619.626.997.609. Capaian investasi ini melampaui target ditetapkan senilai Rp2.024.000.000.000.

Baca Juga: Wah, Ada 94 SD di Karanganyar yang bakal Digabung

Timotius mengungkapkan, nilai investasi yang mengalami kenaikan tersebut terdiri dari nilai investasi non IUMK yang mencapai Rp353.976.153.095, serta non IUMK menengah dan besar dengan nilai Rp2.351.718.514.771, serta LKPM dengan nilai investasi sebesar Rp913.932.329.203.

Timotius menambahkan, terdapat lima sektor terbesar dalam penanaman investasi di Karanganyar. Lima sektor itu meilputi perdagangan dan reparasi ( 19,38%), industri makanan ( 11,22%), perumahan dan kawasan Industri ( 10,34), industri tekstil ( 9,48%) serta industri kimia dan farmasi (9,55%).

“Ke depan, kita terus berupaya menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Karanganyar. Tentu saja dengan berbagai kemudahan dan pelayanan yang baik, cepat dan aman,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif