Soloraya
Minggu, 1 Oktober 2023 - 20:29 WIB

Berusia Hampir 100 Tahun, Begini Sejarah Masjid At-Taqwa di Pusat Kota Wonogiri

Tim Solopos  /  Fadila Alfiani Arifin  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masjid At-Taqwa Wonogiri. (Solopos/Suharsih)

Solopos.com, WONOGIRI — Meski tak setua Masjid Tiban di Wonokerso, Baturetno, Masjid At-Taqwa di pusat kota Kabupaten Wonogiri juga terbilang tua. Usianya sudah hampir 100 tahun, tepatnya 96 tahun pada 27 September 2023 lalu.

Berada di sebelah barat Alun-alun Giri Krida Bakti depan Kantor Bupati Wonogiri, masjid ini juga menjadi salah satu penanda atau landmark Wonogiri. Tak hanya itu, Masjid At-Taqwa juga menjadi simbol harmoni dan kerukunan karena suara azannya mampu bersanding dengan lonceng gereja di timur Alun-alun.

Advertisement

Laman jateng.kemenag.go.id pada Sabtu (1/10/2022) melansir berita yang menyebut Masjid At-Taqwa Wonogiri dibangun Pemerintah Kadipaten Mangkunegaran sebelum kemerdekaan Republik Indonesia (RI), tepatnya pada 27 September 1927.

Pembangunan masjid tersebut saat itu menelan anggaran senilai 1.000 gulden (mata uang Belanda). Bangunan masjid ini memiliki dua lantai lengkap dengan menara di lahan dengan luas 3.600 meter persegi.

Sementara itu, tulisan ilmiah berjudul Peran Masjid At- Taqwa Wonogiri Terhadap Lintasan Sejarah Islam di Wonogiri karya Rizqi Bayu Nugroho dan Andika Saputra yang diunggah laman journals.ums.ac.id, menyebut Masjid At-Taqwa menjadi penanda bahwasannya Wonogiri memiliki sejarah seorang pemimpin muslim yang taat.

Advertisement

Selain itu, keberadaan masjid di pusat kota ini menunjukkan secara demografis mayoritas warga Wonogiri beragama Islam. Masjid Agung At- Taqwa dibangun di area seluas 3.600 meter persegi. Luasan bangunannya 1.020 meter persegi dengan spesifikasi dua lantai dilengkapi menara azan.

Awalnya, Masjid At-Taqwa Wonogiri berstatus milik Kadipaten Mangkunegaran hingga diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan menjadi salah satu simbol bersejarah Kabupaten Wonogiri.

Pada masa awal berdirinya, Masjid At-Taqwa hanya terdiri atas satu lantai. Masjid itu kemudian dibangun menjadi dua lantai pada masa pemerintahan Bupati Oemarsono yang menjabat pada 1985-1995.

Advertisement

Maksud perombakan masjid menjadi dua lantai itu didasari mandat Presiden Soeharto kala itu agar didirikan masjid paripurna di seluruh Indonesia. Pengertian masjid paripurna ialah bangunan masjid atau tempat ibadah yang juga mengutamakan dan mengedepankan sistem pendidikan nasional.

Berdasarkan mandat itu pula dibangun sekolah taman kanak-kanak (TK) dan pendidikan anak usia dini (PAUD) bersamaan dengan perombakan masjid yang masih digunakan hingga sekarang.

Sejak 1992 hingga 2019, Masjid At-Taqwa mengalami perluasan peran pada aspek pendidikan Islam tingkat dini, meliputi PAUD dan TK yang diselenggarakan di area masjid.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif