SOLOPOS.COM - Wawancara Kepala SMK Muhammadiyah 4 Boyolali, Suprap, di kantornya, Jumat (18/11/2022). Ia mewajibkan guru dan karyawan sekolahnya untuk datang sebagai penggembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Manahan pada Sabtu (19/11/2022) pagi. (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali mengimbau penggembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan datang ke agenda pembukaan di Manahan Solo, Sabtu (19/11/2022) melaksanakan salat subuh di sekitar lokasi pembukaan.

Wakil Ketua PDM Boyolali, Jamhari Harahap, yang juga koordinator penggembira Muktamar Boyolali, mengatakan dirinya telah berkoordinasi dengan 18 cabang di Boyolali.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Jadi diharapakan bisa datang di Manahan lebih awal karena informasinya pintu manahan kan jam 6 [pukul 06.00 WIB] tutup. Sehingga dimohon dengan hormat subuhannya bisa di masjid dekat Manahan,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (17/11/2022) sore.

Jamhari mengatakan ia telah berkoordinasi dengan masing-masing ketua PCM untuk mengkondisikan kegiatan pada tanggal 19 November berfokus di pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan kepada penggembira Muktamar asal Boyolali untuk membawa perbekalan yang cukup. Ia juga mengimbau kepada penggembira asal Boyolali untuk tidak kecewa jika tidak bisa sampai di lokasi pembukaan.

Baca juga: Belajar dari Muhammadiyah, Wakil Ketua DPRD Jateng Dorong Kolaborasi Umat

Ia memprediksi beberapa penggembira akan terhenti di jalan karena padatnya penggembira dari lain daerah yang juga menuju area pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Manahan. Jamhari meminta bagi penggembira Boyolali untuk tetap menikmati acara syiar Muktamar.

“Dari Wonosegoro, Kemusu, Karanggede, Klego, Andong, Simo, Sambi semua sudah saya bilang seperti itu. Jadi misal tidak sampai ke lokasi jangan kecewa karena padatnya penggembira. Barangkali berhenti di Tugu Klodran, ya sudah di situ. Saking ramainya, diperkirakan panitia pusat kan sampai tiga juga orang,” kata dia.

Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah 4 Boyolali, Suprap, mengatakan seluruh guru dan pegawai di sekolahnya diwajibkan untuk datang sebagai penggembira di acara pembukaan muktamar.

Sedangkan untuk murid hanya diimbau untuk ikut datang menyemarakkan pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah.

“Guru dan pegawai ada sekitar 85 orang, itu nanti presensinya kirim foto selfie di area Muktamar. Enggak harus di area pembukaan, tapi bisa di area Muktamar yang lain. Saya sendiri menyadari pasti tidak bisa semuanya ke Manahan,” jelasnya.

Baca juga: Jangan Dilewati! Jalan di Sukoharjo Ini Ditutup saat Muktamar Muhammadiyah

Ia mengatakan guru dan pegawai dari SMK 4 Muhammadiyah Boyolali berangkat secara pribadi dan tidak menggerombol karena ditakutkan kesulitan untuk mobilitas di area Muktamar.

Untuk lebih mempermudah mobilitas, Suprap juga mengimbau para guru dan pegawai untuk memakai sepeda motor agar dapat parkir lebih dekat dengan lokasi.

“Kami juga mengimbau untuk berangkat pagi sekali, takutnya kalau malah tidak sampai ke Manahan. Untuk pembukaan sendiri kalau tidak salah jam 8 [pukul 08.00 WIB],” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya