SOLOPOS.COM - Pekerja menyiapkan tempat festival durian dan jajanan tradisional di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Senin (23/1/2023). Festival bakal digelar pada Selasa-Kamis (24-26/1/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 30 stan yang terdiri atas 10 stan penjual durian dan 20 stan penjual aneka kuliner tradisional siap menyambut pengunjung Festival Durian dan Jajanan Tradisional di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Selasa-Kamis (24-26/1/2023).

Pantauan Solopos.com di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Senin (23/1/2023) siang, tarup atau tenda besar yang digunakan sebagai tempat festival durian dan jajanan zadul itu sudah berdiri namun belum rampung didekorasi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ada 30 stan yang terbuat dari bambu dan daun kelapa sehingga memunculkan kesan zaman dulu. Stan-stan itu berdiri di kanan kiri saling berhadapan ke arah timur dan barat.

Sejumlah pekerja terlihat menata panggung hiburan. Panggung itu akan digunakan sebagai pertunjukan seni budaya selama Festival Durian dan Jajanan Tradisional Wonogiri berlangsung. Selain itu, sejumlah dekorasi juga dipersiapkan untuk menambah estetika tempat festival.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, acara yang menyajikan ribuan durian dan aneka jajanan kampung itu akan dibuka dengan penampilan atraksi barongsai pukul 08.00 WIB.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan akan ada total 30 stan penjual dengan perincian 10 stan untuk penjual durian dan 20 stan untuk penjual aneka jajaran tradisional Wonogiri.

Acara ini digelar untuk memantik pertumbuhan ekonomi di Wonogiri yang sempat terpuruk selama pandemi Covid-19. Mereka para pedagang durian dan kuliner jadul didatangkan dari beberapa wilayah di Wonogiri seperti Slogohimo dan Jatisrono.

“Nanti bakal ada banyak durian dan makanan zadul. Masuknya gratis, tapi kalau mau makan durian dan jajanannya harus bayar. Harganya murah. Ini juga sebagai hiburan untuk masyarakat Wonogiri,” kata Wahyu kepada Solopos.com via telepon, Jumat (20/1/2023) siang.

Lomba Memasak dan Konten Video

Selain melestarikan kuliner zadul seperti cenil, gendar pecel, dan pindang kambing, Festival Durian dan Jajanan Tradisional Wonogiri ini juga sebagai upaya mempromosikan produk unggulan daerah di antaranya bakso dan kopi.

Di samping bisa membeli aneka produk kuliner lokal, pengunjung juga bisa mengikuti lomba memasak aneka olahan durian. Kuota peserta lomba dibatasi hanya 20 orang.

“Kalau yang mau ikut lomba bisa bawa peralatan masak dan bahan sendiri, menunya bebas,” ujarnya. Peserta lomba bisa mendaftar dengan menghubungi panitia di nomor 081326786652.

Bagi pengunjung yang hobi membuat konten video juga bisa mengikuti lomba video kreatif mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut. Juara I mendapatkan hadiah uang tunai Rp1,5 juta, juara II mendapatkan Rp1 juta, dan juara III mendapatkan Rp500.000.

Sejumlah pertunjukan seni budaya seperti kethek ogleng, sendratari, dan grup musik akan turut meramaikan acara yang baru kali pertama digelar ini. “Di samping nguri-uri budaya, biar acaranya meriah sehingga semua jajanan bisa laku,” kata Wahyu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, menyampaikan sudah menyiapkan kantong parkir bagi pengunjung yang membawa kendaraan bermotor. Mereka bisa memarkirkan kendaraan bermotor di jalan atau gang antara Kantor DPRD dan Kantor Kemenag Wonogiri.

“Tidak ada penutupan jalan. Tapi kami mengimbau para pengendara hati-hati saat melintas di area Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri,” kata Waluyo kepada Solopos.com, Senin (23/1/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya