Soloraya
Minggu, 2 Oktober 2011 - 19:28 WIB

Besok pagi Dam Colo ditutup, irigasi 16.000 hektare padi dihentikan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - DAM COLO -- Anak-anak bermain di sekitar Dam Colo, Sukoharjo, beberapa waktu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Sukoharjo (Solopos.com) – Irigasi untuk areal tanaman padi seluas 16.000 hektare (ha) lebih di sepanjang saluran Colo Timur mulai dihentikan, Senin (3/10/2011) esok. Hal ini terjadi karena kegiatan pengeringan dan pembersihan saluran Dam Colo yang dijadwalkan berlangsung selama satu bulan sampai 31 Oktober mendatang.

DAM COLO -- Anak-anak bermain di sekitar Dam Colo, Sukoharjo, beberapa waktu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Advertisement
Ketua Gabungan Paguyuban Petani Pengguna Air (GP3A) Colo Timur, Sarjanto, menyebutkan pintu air ke saluran Colo Barat dan Colo Timur akan ditutup mulai Senin (3/10/2011) pukul 06.00 WIB. Dia menegaskan hal itu sesuai hasil rapat Tim Koordinasi Pengelola Sumber Daya Air (TKPSDA) wilayah Sungai Bengawan Solo, beberapa waktu lalu. “Praktis irigasi areal tanaman padi yang pada saat ini belum panen juga dihentikan, luasannya mencapai 16.000 Ha lebih di beberapa wilayah kabupaten,” ungkapnya kepada Espos yang menghubunginya, Minggu (2/10/2011).

Sarjanto menjelaskan 16.000 ha areal padi di sepanjang saluran Colo Timur meliputi empat kabupaten, yaitu Sragen, Sukoharjo, Karanganyar, dan Ngawi di Jawa Timur. Wilayah pertama, kata dia, mempunyai areal paling luas mencapai 10.000-an ha, diikuti Kabupaten Sukoharjo dengan areal 4.000 ha, Karanganyar seluas 2.000-an ha, serta Kabupaten Ngawi sekitar 147 ha saja.

Dikemukakan, dari seluruh areal tersebut, tanaman padi di Sukoharjo paling berisiko mengalami kekurangan air mengingat usianya yang bervariasi antara satu hari sampai satu bulan. “Melihat umurnya, tanaman di Sukoharjo paling rawan karena baru mulai masa penanaman dan sedang butuh-butuhnya air. Sementara di Sragen sudah mendekati masa panen, hampir pasti selamat,” tegasnya.

Advertisement

Sarjanto menyatakan saat ini usia tanaman padi di Sragen telah menginjak 70-an hari dan mulai menunduk. Kondisi itu berbeda dengan komoditas pertanian serupa di Karanganyar yang baru berumur antara 45-50 hari. Menurut dia, setelah pengeringan saluran petani harus mempersiapkan pengairan dengan sumur pompa sehingga tanaman tidak kekurangan air sampai turunnya hujan.

Sarjanto menyampaikan saluran Colo baru akan dibuka lagi mulai 1 November 2011 setelah pukul 00.00 WIB. Pihaknya berharap sebelum saluran Colo Timur dan Colo Barat beroperasi normal hujan sudah turun. Hal itu agar petani tidak kesulitan memperoleh air irigasi sehingga panen tetap optimal. “Sekarang sudah ada tanda-tandanya, mudah-mudahan nanti cepat turun hujan,” pungkasnya.

try

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif