SOLOPOS.COM - Flyer informasi tentang mengenali ciri-ciri uang baru dari Bank Indonesia. (Istimewa/Bank Indonesia).
Solopos.com SUKOHARJO — Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan tujuh pecahan uang kertas rupiah tahun emisi (TE) 2022. BI akan berkunjung dan membuka stan penukaran uang baru TE 2022 di Pemkab Sukoharjo pada Senin (22/8/2022).
Dilansir dari Solopos.com, secara perdana BI melayani penukaran uang baru bagi warga di Soloraya sejak Jumat (19/8/2022). Penukaran perdana itu telah dilaksanakan di Solo.
Seusai Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo menjadi sasaran kedua penukaran uang baru TE 2022. Penukaran di Sukoharjo hanya akan dibuka sehari. Berlanjut Selasa di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Karanganyar di hari yang sama.
“Tanggal 22 Agustus 2022, Senin di Pemkab Sukoharjo, Selasa 23 Agustus di Pemkab Klaten bersamaan di Karanganyar,” papar Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo saat jumpa pers di Griya Krida Lumaksa (GKL) Kompleks Kantor BI Solo.
“Tanggal 22 Agustus 2022, Senin di Pemkab Sukoharjo, Selasa 23 Agustus di Pemkab Klaten bersamaan di Karanganyar,” papar Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo saat jumpa pers di Griya Krida Lumaksa (GKL) Kompleks Kantor BI Solo.
Baca juga: Cara dan Syarat Menukar Uang Rusak di Bank, Bisa Lewat Aplikasi Hlo
Joko mengatakan penukaran uang baru akan dilakukan berkeliling Solo, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten.
Satu paket yang disediakan senilai Rp200.000. Masyarakat bisa menukar uang mereka dengan terlebih dahulu mendaftar melalui platform Pintar di https://pintar.bi.go.id.
Adanya penukaran uang baru tersebut menuai beragam komentar warga Sukoharjo.
“Ada uang baru ya? Saya malah baru tahu. Sebenarnya yang ganti apa sih? Desainnya ya?” ujar warga asal Sukoharjo, Nugroho, 38 saat berbincang dengan Solopos.com Sabtu (20/8/2022) sore.
Baca juga: Dapat Uang Rupiah Kertas Baru Emisi 2022, Warga Pilih Simpan Dulu
Meski penasaran dengan bentuk uang baru tersebut Nugroho enggan mengikuti penukaran uang tersebut. Menurutnya secara kebutuhan tidak akan berpengaruh baginya.
Sementara itu warga lain, Nur Lita, 24 justru merasa senang dengan penukaran uang tersebut. Hal itu menurutnya memudahkannya tanpa harus mengantre ke kota atau kabupaten lain. Dia juga berbangga karena Sukoharjo termasuk awal mendapat kesempatan penukaran.
“Ya senang dong, soalnya penasaran aja bentuknya seperti apa katanya itu malah ukurannya lebih kecil ya dari uang sebelumnya,” ujarnya usai menonton Pawai Pembangunan.
Rekan Nur Lita, Fitriana Dewi memilih menunggu hingga akhirnya mendapat uang baru tersebut tanpa harus menukar.
“Itukan dipakai buat bayar pastinya, jadi ditunggu aja pasti juga nanti dapat uang yang baru. Kecuali kalau emang mau dulu duluan ya gapapa sih bisa aja kaya gitu,” jelasnya.
Baca juga: Jangan Sampai Tertipu, Begini Cara Membedakan Uang Asli dan Palsu