SOLOPOS.COM - Pedagang membentangkan poster saat demo di halaman PGS Solo memportes kenaikan tarif service charge, Rabu (9/3/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Puluhan pedagang Pusat Grosir Solo (PGS) menggelar unjuk rasa di depan pusat bisnis Jl Mayor Sunaryo, Pasar Kliwon, Solo, Rabu (9/3/2022) pagi. Mereka memprotes kenaikan biaya servis atau tambahan penggunaan gedung yang dinilai memberatkan.

Para pedagang lantas bertandang ke Balai Kota Solo untuk audiensi dan meminta Pemkot menjadi penengah antara pedagang dengan pemilik gedung. Salah satu anggota Paguyuban Pedagang PGS, Cahyono, mengatakan biaya servis yang semula Rp57.500/meter persegi naik menjadi Rp80.000/meter persegi itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penarikannya dilakukan setiap bulan. Biaya servis tersebut meliputi pemeliharaan, kebersihan, keamanan, dan promosi. Jumlah pedagang di pusat grosir itu mencapai 400-an.

Baca Juga: Sehari 14 Pasien Covid-19 Meninggal di Solo, DKK Jelaskan Penyebabnya

“Toko saya ada empat, sehingga sebelumnya kena Rp2,7 juta per bulan belum termasuk listrik. Kalau saya hitung, nantinya jadi Rp4 jutaan per bulan. Kenaikan mulai Maret dan kami sudah menerima edarannya,” katanya kepada wartawan di Balai Kota.

Menurutnya, biaya servis yang dibayar pedagang tak sebanding lantaran fasilitas Pusat Grosir Solo yang kurang terawat. Beberapa kios bocor saat hujan deras dan lantai atas dikatakan seperti tidak memiliki atap.

Baca Juga: Harga Buah di Pasar Gede Solo Merangkak Naik Menjelang Ramadan

Ingin Bertemu Pemilik Gedung

Setelah edaran itu muncul, Cahyono mengatakan paguyuban pedagang meminta ruang dialog dengan pemilik gedung. Hal itu dilakukan karena selama ini pertemuan selalu diwakili manajemen PGS. “Manajemen tidak bisa memutuskan dan selalu tanya ke pemilik, makanya kami minta pemilik datang langsung untuk berkomunikasi,” imbuh Cahyono.

Dia memastikan pedagang tetap membayar sesuai tarif sebelumnya apabila keinginan bertemu dengan pemilik gedung tidak ditanggapi. Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengaku bakal memanggil pemilik maupun manajemen PGS serta pedagang pada Selasa (15/2/2022).

Baca Juga: Tragis! Ibu di Solo Terdeteksi Positif HIV/AIDS Setelah Melahirkan

Pertemuan bertujuan menjembatani keinginan pedagang dan menghimpun keterangan dari Pusat Grosir Solo. “Keinginan pedagang, pemiliknya hadir. Kami kirim undangan, tapi kalau mau diwakilkan ya terserah pihak sana. Kami optimistis ada titik temu, karena kami berperan mendorong pemulihan ekonomi di tengah Pandemi seperti saat ini,” tuturnya.

Head Marketing PGS, Ritsu Tri, menyebut kenaikan tarif dilakukan karena sudah enam tahun tak terjadi penyesuaian. “Sudah enam tahun tidak ada kenaikan. Dalam waktu dekat, kami juga akan memperbaiki fasilitas agar lebih standar. Selain atap, fasad depan juga akan diperbaiki. Mana yang butuh perbaikan akan diperbaiki,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya