SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Bibit Waluyo mengkritik habis-habisan pengelolaan baras di Gudang Beras Perum Bulog Sub Divre III Surakarta, di Jaten, Karanganyar.

Bibit yang meninjau lokasi gudang itu, Selasa (30/3) menilai beras berbau busuk dan tak layak dikonsumsi. Bibit didampingi Kepala Bappeda Jateng, Heru Setiadi, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Muhammad Tamzil, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Gayatri, Plh Kabiro Humas Provinsi, Sinoeng NR dan Kabiro Pembangunan Daerah Setda Jateng, Maladianto.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saya melihat sepintas, berasnya itu bau apek. Tidak layaklah dikonsumsi. Kalau perlu itu dihilangkan, apa dimusnahkan atau diapakan itu. Bulog yang lebih tahu,” tegas Bibit Waluyo, saat dijumpai wartawan, di Balaikota Solo, Selasa.

Bibit mengaku memang belum tahu persis bagaimana sistem pengelolaan beras di gudang Bulog tersebut. Namun, kondisi sepintas yang dia amati tersebut seharusnya menjadi koreksi dari masing-masing pihak untuk memperbaiki keadaan.

Bibit juga meminta, Pemkab Karanganyar dan Pemkot Solo, serta pihak Bulog Sub Divre III Surakarta segera melakukan koordinasi untuk mengatasi persoalan tersebut. Pasalnya, kondisi beras yang semacam itu dinilai Bibit tak layak dibagikan kepada warga sebagai beras untuk rakyat miskin (Raskin).

Sementara itu, ditanya mengenai temuan tersebut, Kepala Sub Divre III Bulog Surakarta, Nono Sukono mengatakan terdapat sekitar 4.000 ton beras yang tersimpan di Gudang Jaten tersebut. Selama ini, dia mengaku, pihaknya telah melakukan penanganan penyimpanan beras sesuai prosedur.

“Tentang sistem pemeliharaan dan pengawasan beras yang disimpan, kami yang lebih mengetahuinya,” kata dia.

Hal sama diakui, Humas Divre III Bulog Surakarta, Muhammad Sholeh. Sholeh bahkan menyebut, sepekan sebelum ditinjau kemarin, Bulog telah mengadakan penyemprotan  atau fumigasi di gudang beras itu, sesuai prosedur. Sholeh justru menduga bau tidak sedap berasal dari bangkai hewan yang mati.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya