Soloraya
Kamis, 11 Agustus 2022 - 16:43 WIB

Bikin Bangga, Ini Dia Atlet Karanganyar Peraih 2 Perunggu APG 2022

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Atlet APG 2022 asal Karanganyar, Yunia Widya Irianti, ditemani orang tuanya di Desa Matesih, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Kamis (11/8/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Salah satu atlet Indonesia peraih medali di ASEAN Para Games (APG) 2022 di Solo, beberapa waktu lalu ternyata berasal dari Karanganyar. Dia adalah Yunia Widya Irianti, warga Dusun Lor Pasar, Desa Matesih, Kecamatan Matesih.

Atlet dengan klasifikasi Short Stature (SH6) atau atlet yang memiliki tubuh pendek ini meraih dua medali perunggu dari cabang olahraga bulu tangkis. Atlet yang biasa disapa Nia ini disambut dan diarak keliling desa oleh warga saat pulang dari Solo, Minggu (7/8/2020) lalu.

Advertisement

Ditemui wartawan pada Kamis (11/8/2022), Nia mengaku tidak menyangka akan mendapatkan penyambutan yang sangat meriah.

“Saya tidak tahu kalau saya akan disambut seperti itu oleh warga. Saya tahunya ya habis selesai APG langsung pulang seperti biasa. Tidak tahunya warga sudah ramai menjemput saya. Terima kasih sekali,’ ujar putri bungsu pasangan Guntur Prasetyo Irianto-Yayuk Sri Rahayu ini.

Advertisement

“Saya tidak tahu kalau saya akan disambut seperti itu oleh warga. Saya tahunya ya habis selesai APG langsung pulang seperti biasa. Tidak tahunya warga sudah ramai menjemput saya. Terima kasih sekali,’ ujar putri bungsu pasangan Guntur Prasetyo Irianto-Yayuk Sri Rahayu ini.

Di sisi lain, prestasinya di APG ini ternyata bukan kali pertama ia dapat. Sebelumnya, di ajang Peparnas XVI Papua 2021, Nia juga meraih satu emas dan dua perunggu. Namun, saat itu ia masih memperkuat tim Papua. Selain itu, di ajang Peparprov Jateng 2018 Nia juga mendapat medali perunggu.

Baca Juga: Pemerintah Angkat 193 Atlet Berprestasi Jadi PNS

Advertisement

Selanjutnya, wanita kelahiran Karanganyar, Juni 2001, ini langsung dilatih dan dipersiapkan untuk  kejuaraan tingkat provinsi. “Saya sempat grogi karena saya benar-benar memulai bulu tangkis dari nol, tapi sudah langsung akan bertanding untuk kejuaraan provinsi. Saya latihan saja masih pakai sepatu sekolah,” imbuhnya.

Selain itu, pikirannya juga masih terbagi dengan pelajaran di sekolah, meskipun dia sudah mendapatkan surat dispensasi untuk berlatih rutin bulu tangkis di jam sekolah. Namun dengan semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, perasaan dan pikiran tersebut bisa disingkirkan.

Baca Juga: Soal Bonus APG 2022, Ini Pesan untuk Para Atlet Indonesia

Advertisement

“Setiap hari saya berangkat-pulang naik bus. Kalau pas latihan, saya berangkat dari sekolah ke GOR Mini Nyi Ageng Karang naik angkot. Habis latihan biasanya saya pulang ke rumah naik bus lagi. Semua saya jalani dengan biasa saja,” ujarnya.

Wujudkan Impian Masa Kecil

Ketekunannya berlatih dan keinginannya untuk maju kini sudah membuahkan hasil. “Semua ini berkat pelatih, orang tua, dan semua orang yang mendukung saya,” ujarnya.

Berkat penghargaan dari prestasinya itu, kini Nia sudah bisa mewujudkan keinginannya sejak kecil, yaitu punya rumah sendiri. “Alhamdulillah dari penghargaan-penghargaan itu saya sekarang sudah bisa beli rumah di Sukoharjo,” imbuh Nia yang berasal dari keluarga sederhana ini.

Advertisement

Di sisi lain, dalam meniti perjalanan hidupnya, Nia kerap mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya lantaran memiliki keterbatasan. Paling sering ia mendapatkan perundungan tentang ukuran fisik yang tidak seperti teman-teman di usianya.

Baca Juga: APG 2022 Selesai, NPC Indonesia Langsung Tancap Gas Gelar Pelatnas

“Sejak kecil sampai saya besar ada saja yang mem-bully saya. Tapi saya biarkan. Saya saat itu hanya mbatin bahwa suatu saat saya buktikan saya lebih baik dari mereka,” ujarnya.

Oleh sebab itu ia berpesan kepada sesama penyandang disabilitas maupun siapa saja agar tidak minder dengan kekurangan yang dimiliki. Selain itu, ia mengajak agar meyakini bahwa masing-manusia memiliki kelebihan.

“Tidak perlu minder dan rendah hati. Pasti masing-masing punya kelebihan. Dan jangan menyia-nyiakan kesempatan karena belum tentu kesempatan itu datang dua kali kepada diri kita,” sarannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif