SOLOPOS.COM - Warga berdatangan ke rumah korban pembunuhan Suranto di Desa Duwet, Baki, Sukoharjo, Rabu (26/8/2020). (Solopos.com-Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Keluarga besar korban pembunuhan sadis di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Sukoharjo, masih sangat terpukul dengan kejadian tragis yang menimpa Suranto sekeluarga.

Adik bungsu istri Suranto Sri Handayani, Tri Sutrisno, 27, mengisahkan momen terakhir pertemuannya dengan sang kakak dan keluarga.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

"Ketemu terakhir dengan Mbak Handa [Sri Handayani] dan anaknya pas makan bareng di pemancingan Janti [Klaten] hari Senin (17/8/2020)" kata Tri Sutrisno saat datang untuk menyaksikan pembukaan garis pengaman polisi di rumah yang menjadi lokasi pembunuhan Handa dan keluarga, Rabu (26/8/2020).

Ganti Rugi Lahan Terdampak Tol Solo-Jogja di Klaten Dibayar Awal 2021

Menurut Tri Sutrisno, acara makan bareng itu untuk merayakan ulang tahun ke-36 Handa. Dengan mata berkaca-kaca, Tri Sutrisno menyatakan tak menyangka kakak dan keluarganya dihabisi dengan cara keji dan sadis.

Dia membeberkan orang tuanya masih syok dan belum kuat untuk ikut menyaksikan pembukaan garis pengaman polisi pada Rabu.

"Ibu itu dekat sekali dengan anak-anak Mbak Handa. Jadi ibu sampai sekarang yang sangat terpukul, masih sok [kadang] melamun," katanya.

Pembukaan Garis Polisi

Duka mendalam juga masih dirasakan ayah Suranto, Harto Mulyono, 80.

"Bapak masih terpukul, tapi dia [Harto Mulyono] ingin ke sini melihat rumah Suranto," kata kakak Suranto, Marno, 52, yang mendampingi sang ayah menyaksikan pembukaan garis pengaman polisi di rumah Suranto.

Fakta Baru! Pelaku dalam Kondisi Sadar Saat Habisi Keluarga Suranto

Di usianya yang kian senja, Harto Mulyono yang kediamannya tak jauh dari rumah Suranto harus menghadapi kepergian anak, menantu dan cucunya dengan cara tragis.

Harto Mulyono pun hanya terdiam duduk saat menyaksikan pembukaan garis polisi tersebut.

Meski masih dalam kondisi syok dan berduka, pihak keluarga langsung membersihkan rumah Suranto setelah garis pengaman polisi dibuka.

Pakai Kaus Bergambar Bupati Yuni, Eks Kades Trobayan & Suami Diserahkan ke Kejari Sragen

Pembersihan dilakukan pihak keluarga karena kondisi rumah masih kotor dan belum dibersihkan sejak Suranto dan keluarganya ditemukan tak bernyawa pada Jumat (21/8/2020) malam lalu.

"Rumah kita bersihkan. Pohon di halaman dipangkas dan ditata biar lebih rapi. Nanti juga kita berikan lampu penerangan lebih agar tambah terang saat malam," kata Marno.

Pembersihan dilakukan pihak keluarga tak hanya di area luar rumah Suranto, namun juga di bagian dalam termasuk ruang keluarga dan kamar yang menjadi lokasi ditemukannya satu keluarga tak bernyawa.

Dikubur Dekat Makam Keempat Korban

Keluarga lantas memasukkan sejumlah barang seperti karpet yang terkena percikan darah, baju dan lainnya ke dalam karung. Barang-barang tersebut akan dikubur di dekat makam keempat korban.

Diberitakan sebelumnya, Suranto, 42 dan istrinya bernama Sri Handayani atau Handa, 36, ditemukan bersimbah darah di ruang keluarga rumah mereka, Jumat (21/8/2020) malam.

Keluarga Korban Pembunuhan Sadis Menangis Histeris Hendak Bersihkan Rumah Suranto

Sementara kedua anaknya bernama Rafael, 10, dan Dinar, 5, ditemukan meninggal dunia di kamar.

Polisi membekuk seorang pelaku berinisial Henry Taryatmo, 41, warga Kecamatan Baki, Sukoharjo, hanya dalam tiga jam setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah keempat korban yang merupakan satu keluarga itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya